Direktur Bisnis PT PLN Wilayah Sulawesi-NTT, Marison, yang hadir menyaksikan penandatanganan kerjasama pembelian energi listrik, Rabu, mengatakan pembangunan PLTS tersebut guna mendukung program nasional listrik 35.000.
"Untuk di Atambua sebesar 1 MWp dan Flores mencakup Ende-Ropa-Maumere 2x1 MWp akan menambah capaian program pemerintah pusat untuk pembangunan listrik nasional 35.000 MW," katanya disela-sela acara penandatanganan kerja sama oleh kedua belah pihak di Kupang, Rabu.
Dia mengatakan hingga kini pembangunan PLTS secara keseluruhan baru dilakukan di dua lokasi di Kupang 5 MW dan Gorontalo 2 MW.
Nantinya akan ditambahkan dengan dua lokasi pembangunan PLTS yang sudah ditandatangani tersebut.
"Pembangunan PLTS secara keseluruhan masih lamban karena baru berhasil di dua lokasi, yaitu Kupang dan Gorontalo yang berhasil dari 50 an rencana pembangunan sejak tahun 2014," katanya.
Ia berharap pembangunan PLTS tersebut nanti dapat memenuhi kebutuhan daya listrik masyarakat di wilayah tujuan hingga ke daerah-daerah pelosok.
Komisaris PT Global Karya Mandiri Kartono yang akan menangani proyek PLTS di Atambua menilai penandatangan kerjasama itu merupakan capaian baik yang diperoleh setelah tiga tahun mengupayakan terwujudnya kerja sama pembangunan PLTS.
"Kerjasama ini merupakan capaian yang perlu diapresiasi karena selama ini masih sulit dilakukan karena persoalan perizinan dan kesiapan lahan," katanya.
Menurut dia, proses pengurusan dokumen kerjasama perjanjian pembelian energi listrik masih belum lancar sehingga menyulitkan para investor untuk berinvesatasi di bidang energi baru terbarukan (EBT).
Padahal, kata dia, banyak investor yang mau memasukan dana untuk pembangunan EBT asalkan peraturan dan pengaturan perjanjian pembelian energi listrik bisa lebih mudah dan lancar.
"Pembangunan PLTS di Atambua tidak hanya disalurkan untuk wilayah setempat namun menjangkau semua daerah di NTT," katanya.
Dia berharap pembangunan PLTS di Atambua nantinya bisa membantu pasokan kebutuhan listrik bagi masyarakat hingga ke daerah pelosok.
"Kita harapkan kerjasama bisa menguntungkan semua pihak baik pemerintah, investor dan masyarakat," demikian Kartono.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016