Pelepasan lampion ini memukau ribuan masyarakat yang mengunjungi objek wisata siring sungai tersebut. Berbagai hiburan seni budaya juga ditampilkan.
Termasuk juga adanya atraksi air oleh puluhan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) se-Kota Banjarmasin, ditambah pesta kembang api yang makin memeriahkan acara tahunan tersebut.
Bahkan, kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Provinsi Kalsel H Mohabdas H, Festival Budaya Pasar Terapung ini sudah masuk wisata nasional Indonesia.
"Pemberian sertifikat pasar terapung sebagai wisata nasional ini oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bagi Kabupaten Banjar dan Banjarmasin," katanya.
Sebab, ungkap dia, di dua daerah inilah yang masih lestari kebudayaan pasar terapung tersebut, yakni pasar yang berkegiatan di sungai dengan sarana transportasi jukung atau sampan oleh pedagang dan pembelinya.
Untuk terus menarik wisatawan datang ke daerah ini, tutur Mohandas, dibuatlah konsep kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan pasar terapung yang merupakan wisata berbasis sungai sejak 2009.
"Kegiatan ini cukup besar efeknya untuk menarik kedatangan wisata, baik lokal maupun mancanegara," katanya.
Karena itu, kata Mohandas, kegiatan ini terus diperkaya agar lebih memikat lagi dengan berbagai kegiatan seni dan budaya, termasuk juga lainnya.
Kemeriahan festival budaya pasar terapung ini diantaranya lomba pawai budaya, Banjar fashion carnaval, lomba permainan tradisional balogo.
Selanjutnya, ujarnya, festival kuliner daerah pada kampung Banjar, sasirangan street festival, lomba masak hotel dan restoran, lomba jukung hias pada pedagang pasar terapung dan lomba foto objek festival pasar terapung.
Pewarta: Sukarli
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016