"Daun beluntas mengandung senyawa yang dapat melindungi hati dari kerusakan yang ditimbulkan oleh racun," kata Pakar Farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Retno Murwanti, di Yogyakarta, Minggu.
Ia mengatakan, perubahan gaya hidup dan pola makan yang terjadi pada masyarakat dewasa ini dapat mengakibatkan berbagai macam gangguan kesehatan, salah satunya adalah penyakit hati.
Padahal, kataya, hati tidak hanya berperan penting dalam metabolisme dan penguraian zat yang bersifat toksik, namun juga memiliki peran dalam reaksi biokimia.
Menurut dia, berbagai kerusakan pada hati ini dapat mengakibatkan dampak penyakit seperti hepatitis, cholestasis, steatosis, dan granuloma.
Daun beluntas atau Pluchea indica L., kata dia, diduga berpotensi sebagai agen hepatoprotektor karena dalam daun beluntas terdapat senyawa myricetin, quercetin, dan kaemferol yang termasuk dalam golongan flavonoid yang dapat berinteraksi dengan reseptor enzim CYP P450.
Dari interaksi ini, lanjutnya, dapat menghambat terbentuknya metabolit toksik misalnya pada metabolit toksik paracetamol.
"Kami berharap, melalui pemberitaan ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat daun beluntas bagi kesehatan, terutama dalam memberikan perlindungan terhadap kerusakan hati. Daun beluntas dapat menjadi alternatif dalam upaya mencegah kerusakan hati akibat racun dalam tubuh," terang dia.
Pewarta: RH Napitupulu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016