Kepala Balai Bahasa Jateng Supardi di Temanggung, Minggu, mengatakan ajang bagi para pecinta sastra itu diharapkan diikuti oleh sekitar 1.500 orang yang berasal dari berbagai daerah di Jateng, Daerah Istmewa Yogyakarta, Jabar, dan Jatim.
Menurut dia, lomba ini bermaksud untuk mengangkat potensi dan kearifan lokal yang terletak pada hal budaya, keluhuran tradisi, keindahan alam, keramahan masyarakat, kewirausahaan, serta keterbukaan terhadap inovasi.
"Potensi dan kearifan lokal patut dilestarikan dan dikembangkan, salah satunya melalui penciptaan karya sastra puisi. Oleh karena itu, untuk menyemarakkan Bulan Bahasa 2016, kami memandang penting diselenggarakan lomba penulisan 1.000 puisi," katanya.
Ia mengatakan lomba akan digelar di kompleks Pendopo Pengayoman pada 25 September 2016.
Ketua panitia llomba, Drajad mengatakan lomba dibuka untuk umum bagi masyarakat di Pulau Jawa tanpa dibedakan usia dan tingkat pendidikan.
Lomba dibagi dua kategori kejuaraan puisi berbahasa Indonesia dan berbahasa Jawa. Peserta boleh mengikuti dua kategori atau memilih salah satu di antaranya.
Menurut dia masing-masing kategori dipilih juara pertama sampai ketiga, dan harapan pertama kedua. Hadiah berupa trofi, piagam, dan uang pembinaan jutaan rupiah.
Pengumuman pemenang pada awal November 2016 melalui media massa dan laman Balai Bahasa Jawa Tengah, di www.balaibahasajateng.web.id.
Menurut dia dipilihnya Temanggung sebagai tempat penyelenggaraan karena letaknya strategis mudah dijangkau dari berbagai penjuru daerah. Selain itu, ada penilaian dari Balai Bahasa, jika Temanggung merupakan kawasan yang tidak pernah sepi dari geliat kegiatan sastra.
Sebelum perlombaan, katanya pada Sabtu (24/9) malam diselenggarakan malam apresiasi sastra oleh Keluarga Studi Sastra Tiga Gunung (KSS3G) dengan parade pembacaan puisi, musikalisasi puisi, dan pementasan teater.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016