• Beranda
  • Berita
  • Latihan Bersama TNI-Tentera Diraja Malaysia digelar

Latihan Bersama TNI-Tentera Diraja Malaysia digelar

21 September 2016 15:57 WIB
Latihan Bersama TNI-Tentera Diraja Malaysia digelar
Ilustrasi terjun statik dari pesawat angkut sedang C-295 Skuadron Udara 2 TNI AU.

... terjun payung tidak semudah seperti yang dibayangkan, butuh kekuatan fisik, mental, dan konsentrasi yang tinggi...

Jakarta (ANTARA News) - Personel TNI menggelar latihan bersama lintas udara dengan Tentera Diraja Malaysia, bersandikan Latihan Bersama Malindo 2016, dengan salah satu materi latihan terjun payung.

Panglima Divisi Infantri 1 Kostrad, Mayor Jenderal TNI AM Putranto, meninjau langsung latihan bersama itu yang  dilaksanakan di Markas Komando Batalion Infantri 328/Para Raider Kostrad, di daerah Cilodong, Jawa Barat, hari ini.

Putranto selain meninjau juga menyampaikan arahan tentang latihan terjun payung kepada prajurit peserta Latihan Bersama Malindo 2016 itu. Arahan itu adalah materi terjun payung adalah kemampuan khusus yang wajib dikuasai oleh pasukan lintas udara.

"Berlatih terjun payung tidak semudah seperti yang dibayangkan, butuh kekuatan fisik, mental, dan konsentrasi yang tinggi," kata dia. Bukan cuma dari faktor payung yang dipergunakan, ancaman atas keselamatan penerjun juga berasal dari banyak hal, di antaranya tali statik pembuka payung yang bisa bergerak liar.

Sebelum pelaksanaan penerjunan statik ini, pasukan terlebih dahulu melaksanakan kegiatan latihan kering di darat. Sebagai personel pasukan lintas udara --dulu dikenal semata sebagai pasukan payung-- maka kemampuan terjun statik dari ketinggian cukup rendah (sekitar 1.500-2.000 kaki dari permukaan daratan) adalah keniscayaan yang harus fasih dikuasai.

Dalam latihan kering di darat itu, materi yang dilaksanakan adalah latihan dasar terjun payung, pengenalan alat, praktek simulasi, dan pembinaan jasmani, dengan tujuan agar para penerjun siap menghadapi segala situasi medan baik saat keluar pesawat, melayang, mengemudi maupun saat mendarat dengan aman. 

Menurut Putranto, persiapan fisik ini penting untuk dilaksanakan, mengingat resiko terjun payung sangat fatal apabila kesiapan tidak maksimal atau kurang konsentrasi saat menjalankan latihan. 

Waktu antara saat personel keluar dari pintu pesawat terbang hingga dia mendarat amat singkat dan bisa membahayakan nyawa jika ada kesalahan, sehingga kepatuhan dan disiplin pada prosedur adalah kewajiban utama. 

Selain materi terjun payung, ada juga materi pada latihan gabungan yang diberikan serta wajib dilaksankan untuk mengasah kemampuan prajurit, materi itu latihan tembak tepat sasaran, serangan regu, pertempuran kota, dan pertempuran jarak dekat.


Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016