"Orang yang tahu bisa menikmati seni, pasti rada punya hati dan memakai logika. Makanya kesenian itu penting sekali dan saya suka. Untuk mengasah otak dan hati nurani kita," kata dia di Jakarta, Rabu.
Atas dasar itulah, Jajang mengaku mendukung upaya para sineas dan praktisi film lainnya merestorasi film-film klasik Indonesia. Selain memang, sambung dia, cara ini bisa juga bisa menjadi upaya mengetahui sejarah film Indonesia sekaligus menjaga generasi muda bisa menonton film klasik Indonesia.
"Untuk mengetahui sejarah film. Kalau saya perhatikan aktingnya. Gaya jalan dulu pasti beda. Bahasa sudah beda. Bahasa itu penting, sementara sastra di sekolah yang sudah terkikis," tutur dia.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016