"Transfer teknologi bukan hanya bicara bagaimana menciptakan barang yang berkualitas, tetapi juga bagaimana karyawan mampu memahami tentang teknologi tersebut," kata Ketua Umum Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ) Rachmat Gobel saat membuka Seminar "12th Entrepreneurship & Monozukuri", di Bekasi, Jawa Barat, Rabu.
Menurutnya, ada proses dan tahapan yang harus dilewati untuk bisa disebut sebagai transformasi teknologi, yaitu transfer pekerjaan, transfer pengertian, dan selanjutnya terjadi transfer teknologi.
Saat ini, kata Gobel yang pernah menjadi menteri perdagangan, investasi Jepang masih sangat diperlukan Indonesia, karena terbukti telah memberikan nilai tambah lebih bagi perekonomian nasional, sehingga tidak hanya industri yang berkembang tetapi juga membangun sumber daya manusia (SDM) yang mampu menghasilkan produk berkualitas.
Pada bangsa Jepang dalam membangun industrinya, katanya, terdapat prinsip "Monozukuri" merupakan kata yang berasal dari "mono" berarti produk atau barang dan "zukuri" berarti proses pembuatan, penciptaan atau produksi.
Namun, konsep ini memiliki implikasi yang jauh lebih luas daripada arti harfiahnya, di mana terdapat semangat kreatif dalam menghasilkan produk unggul serta kemampuan untuk terus menyempurnakan proses.
Konsep tersebut berisi nada keunggulan, keahlian dan keterampilan, jiwa, dan kebanggaan dalam kemampuan untuk menciptakan dan memproduksi barang dengan sangat baik.
"Jika hal ini bisa dilakukan oleh semua penanam modal asing di Tanah Air, pasti industri kita akan sangat maju," katanya.
Indonesia dan Jepang memiliki hubungan yang sangat lama dan negara Sakura itu memiliki kontribusi yang tinggi bagi Indonesia dalam pembangunan ekonomi, menciptakan nilai tambah, membuka lapangan kerja dan membangun sumber daya manusia berkualitas, serta menguatnya hubungan, baik antar pemerintah, masyarakat, mapun pengusaha.
"Jepang juga merupakan mitra yang baik karena dalam menjalankan investasinya selalu memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak," katanya.
Dalam lima tahun terakhir, nilai investasi Jepang di Indonesia termasuk yang terbesar di antara negara-negara lainnya. BKPM mencatat, pada 2011 investasi Jepang berada di urutan ke-2 dengan nilai 1,5 miliar dolar AS, tahun 2012 di urutan ke-2 senilai 2,5 miliar dolar AS), tahun 2013 di urutan pertama sebesar 4,7 miliar dolar AS), tahun 2014 di urutan ke-2 senilai 2,7 miliar dolar AS dan 2015 di urutan ke-3 senilai 299 miliar dolar AS.
Total investasi Jepang dalam lima tahun ini mencapai 14,3 milyar dolar AS. Jumlah perusahaan Jepang di Indonesia saat ini juga sudah mencapai lebih dari 1.700 perusahaan, dengan kegiatan utamanya di bidang infrastruktur, jasa dan manufaktur.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016