Ratusan tumpeng sumbangan dari berbagai kalangan, mulai perusahaan, hotel, hingga jajaran Pemerintah Kota Semarang disediakan untuk disantap bersama oleh seluruh warga yang hadir.
Usai didoakan oleh ulama, hadirin yang sudah duduk berkelompok segera menyantap nasi tumpeng yang sudah ada di hadapannya, termasuk warga yang berada di sekitar Lapangan Simpang Lima.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan kegiatan bertajuk "Semarang, Semarak, Semanak 2016" yang menghadirkan ratusan tumpeng itu merupakan sebuah budaya menyambut pergantian tahun.
"Dua malam tahun baru yang kebetulan bertepatan, yakni 1 Muharram atau tahun baru Islam dan 1 Syuro atau tahun baru dalam penanggalan Jawa," kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi.
Dengan kegiatan semacam itu, kata dia, seluruh elemen masyarakat bisa duduk bersama untuk menikmati tumpeng atau makan bersama yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah "kembul bujono".
"Inilah yang diharapkan agar semua warga Semarang bergerak bersama. Kota Semarang terus berkembang sehingga bergeser dari semula hanya Setara (Semarang Setara) menjadi Semarang Hebat," katanya.
Menurut dia, pergantian tahun baru Islam maupun Jawa itu semestinya menjadi sarana untuk saling introspeksi diri dalam kehidupan yang telah dijalaninya selama satu tahun ke belakang.
Kalau memang ada yang keliru, kata dia, berarti harus dibenarkan, termasuk upaya Pemkot Semarang dalam membangun daerah yang harus didukung bersama-sama oleh seluruh elemen masyarakat.
"Sudah 469 tahun Kota Semarang ini ada. Kalau ada yang keliru dalam penataannya, mari perbaiki bersama-sama. Ra sah maidu (suka mencela, red.). Mari perbaiki bersama-sama," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi peran serta seluruh kalangan, mulai pengusaha, hotel, restoran, dan masyarakat untuk menyukseskan kegiatan itu.
Meski direncanakan dalam hanya waktu singkat, lanjut dia, kegiatan "kembul bujono" itu ternyata mendapatkan sambutan besar dari seluruh kalangan, apalagi jika disusun dalam jangka panjang.
"Semua tumpeng tadi kan bagus semua (berkualitas, red.), luar biasa. Artinya, mereka (penyumbang tumpeng, red.) sudah mempersiapkan semua dengan baik," pungkas Ita, sapaan akrab Hevearita.
Pewarta: Zuhdiar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016