Keterangan pers Humas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diterima di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa, menyebutkan, maksud kunjungan Menteri Basuki adalah untuk melihat kemajuan pembangunan proyek yang jika nanti selesai akan bermanfaat untuk mengairi masyarakat sekitar.
Empat proyek yang ditinjau adalah pembangunan Bendungan Tapin di Kabupaten Tapin dengan kontrak Rp896,9 miliar, dan jaringan Daerah Irigasi Amandit di Kabupaten Hulu Sungai dengan anggaran Rp96,7 miliar.
Juga pembangunan jaringan Daerah Irigasi Batang Alai di Kabupaten Kabupaten Hulu Sungai Tengah dengan anggaran Rp234,5 miliar, serta pembangunan jaringan Daerah Irigasi Pitap di Kabupaten Balangan dengan anggaran Rp265,5 miliar.
Untuk pembangunan bendungan saat ini kemajuan fisiknya sudah 50,34 persen dan progres keuangan mencapai 32,83 persen.
Pekerjaaan yang sedang dilakukan saat ini mencakup galian tanah dan batu di bendungan utama serta pekerjaan gorong-gorong.
Kendala yang dihadapi dalam membangun bendungan antara lain penyediaan sarana sumber listrik dan telekomunikasi, penyediaan sarana air bersih, serta pembebasan tanah.
Untuk mengatasi kendala tersebut, Kementerian PUPR dan pemerintah daerah setempat akan berkoordinasi dengan PLN dan Telkom.
Sementara untuk pembebasan lahan, untuk tahap pertama seluas 269 hektare ada terbagi menjadi tiga bagian, yaitu proses pembayaran seluas 32,15 hektare, pengumuman dan musyawarah warga seluas 120,28 hektare, dan sisanya masih 116,57 hektare masih dalam proses pengecekan oleh Badan Pertanahan Nasional.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016