Ribuan anak ramaikan pecah rekor egrang dunia

8 Oktober 2016 10:24 WIB
Ribuan anak ramaikan pecah rekor egrang dunia
Karyawan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengikuti lomba balap engrang pada peringatan Hari Rimabawan ke-32 di Halaman Kementerian Kehutanan, Jakarta, Jumat (20/3). (ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 2.016 anak SD dan SMP meramaikan pemecahan rekor dunia egrang yang termasuk dalam rangkaian penyelenggaraan TAFISA World Games atau Pesta Olahraga Masyarakat 2016 di Kemayoran, Jakarta, Sabtu.

 "Ada 1.008 adik-adik SD dan 1.008 adik-adik SMP se-DKI yang mengikuti pawai egrang untuk pecah rekor dunia Guinness Book ini," kata Ketua Komunitas Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI) DKI Jakarta Neni Suryawati kepada Antara.

Dari semua peserta yang menghadiri pemecahan rekor tersebut, tidak semuanya mahir sehingga tidak dapat mengikuti acara itu, tetapi tetap dapat bermain egrang dan memberikan semangat kepada teman-temannya.

Ia menuturkan rekor dunia egrang dengan peserta terbanyak terakhir diraih Belanda dengan jumlah peserta 900 orang.

 Untuk itu, Neni berharap setidaknya 1.200 peserta berhasil menaiki egrang sepanjang 100 meter tanpa terjatuh agar berhasil memecahkan rekor.

Berdasarkan pantauan, ribuan peserta dengan berbagai macam kostum dan egrang yang dihias berwarna-warni menyemarakkan acara tersebut.

Neni menuturkan para peserta memang dibebaskan untuk memilih kostum dan menghias egrangnya untuk meningkatkan kreatifitas.

Beberapa bulan lalu, ujar dia, dilakukan uji coba dan terlihat animo yang besar dari masyarakat dan sekolah.

"Kami harap kegiatan ini dapat menggali dan melestarikan permainan tradisional ini," kata Neni.

Adapun egrang adalah olahraga tradisional yang menggunakan sepasang bambu bulat berukuran 2,75 meter dengan diameter 6-9 cm.

Sepasang bambu tersebut dijadikan alat untuk mengadu kecepatan dalam jarak yang telah ditentukan. Dalam acara ini, setiap peserta harus menempuh 100 meter dengan egrangnya dan tak boleh menyentuh tanah.

Pewarta: Dyah Dwi A
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016