"Ada 16 pengunjung yang dilarikan ke rumah sakit PMI, mereka mengalami luka nyeri akibat sengatan tawon," kata Petugas Pengawas Pelayanan Jasa Kebun Raya Bogor Upun Punijar, kepada ANTARA, Minggu.
Upun menyebutkan, 16 orang tersebut terdiri dari orang dewasa, dua di antaranya petugas keamanan presiden yang ikut menolong pengunjung saat serangan tawon terjadi, dan tiga anak-anak. Mereka sudah menjalani perawatan di RS PMI, sebagian besar sudah diperbolehkan pulang.
"Semuanya sudah membaik kondisinya dan berangsur pulang, ada satu anak yang terserang tawon, karena kondisinya lagi lemah juga, terpaksa diinfus dan orang tuanya meminta untuk dirawat," kata Upun.
Peristiwa serangan tawon terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, di area kolam atas di dalam Kebun Raya Bogor. Saat itu terdapat 10 rombongan pengunjung yang berasal dari berbagai daerah Bogor dan luar Bogor.
Pengunjung terbayak berasal dari rombongan TK yang melaksanakan manasik haji, sekitar 2.700 orang terdiri dari murid TK dan orang tua. Tawon belum diketahui asalnya tiba-tiba menyerang rombongan pengunjung tersebut.
Karena panik, rombongan berhamburan, ribuan tawon semakin banyak dan menyerang pengunjung lainnya. Anggota pengamanan presiden yang sedang bertugas di sekitar Kebun Raya Bogor mencoba membantu, juga ikut terserang.
"Waktu kejadian serangan itu, kebetulan saya ada di lokasi. Tapi saya tidak diserang, karena diam tidak bergerak. Sementara pengunjung karena panik dan ketakutan mereka makin diserang," kata Upun.
Menurut Upun, Kebun Raya Bogor sempat ditutup mulai dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB, karena adanya angin di atas rata-rata yang mengakibatkan pohon bergerak kencang dan banyak dahan maupun rating yang patah.
Sejumlah pengunjung tetap datang, meski petugas sudah menginformasikan kebun raya ditutup sementara karena ada angin dan serangan tawon.
"Mereka tetap memaksa masuk karena alasan sudah jauh-jauh datang, apalagi mereka sudah merencanakan akhir pekan," kata Upun.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016