Indonesian Islamic Centre (IIC) London antara lain melakukan penggalangan dana lewat bazar makanan dan pakaian menurut Ketua IIC Memet Purnama Hasan kepada Antara di London, Senin.
Namun, menurut dia, acara pengalangan dana yang sudah beberapa kali dilakukan hasilnya belum cukup untuk membangun masjid.
Memet menjelaskan bahwa dana yang dibutuhkan untuk membangun sebuah masjid yang akan menjadi pusat ibadah dan kegiatan umat Muslim di London sampai satu juta poundsterling atau sekitar Rp16 miliar lebih.
Selama ini IIC menggunakan properti yang dibeli tahun 2003 untuk tempat pertemuan, belajar membaca Alquran dan diskusi agama, kegiatan-kegiatan keagamaan, dan konseling.
Namun properti itu adalah tempat tinggal dan sebenarnya tidak boleh digunakan untuk pertemuan komunitas dan kegiatan keagamaan, karenanya IIC sepanjang 2014-2019 berusaha membangun masjid.
Guna membangun masjid itu, IIC berencana menjual properti yang dibeli tahun 2003 yang kini nilai pasarannya 400.000 pounsterling dan menggalang dana lewat berbagai kegiatan untuk menutup sisanya menurut proposal di laman resmi IIC.
Dubes RI di London Dr Rizal Sukma mengatakan dia sudah mendengar rencana pembangunan Masjid Indonesia di London saat menuntut ilmu tahun 1992, namun hingga kini rencana itu belum terwujud.
Ia berharap Muslim Indonesia di Inggris ikut membantu bangun masjid.
"Mari sama-sama kita susun strategi dalam mewujudkan keinginan untuk mempunyai masjid Indonesia di London," kata Rizal Sukma, yang juga menjabat Ketua Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Ia mengatakan dana pembangunan masjid selanjutnya bisa digalang dari para pejabat Indonesia yang sedang mengadakan kunjungan kerja di Inggris.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016