• Beranda
  • Berita
  • Santri berperan lestarikan budaya Islam di Tangerang

Santri berperan lestarikan budaya Islam di Tangerang

10 Oktober 2016 16:15 WIB
Santri berperan lestarikan budaya Islam di Tangerang
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah (id.wikipedia.org)
Tangerang (ANTARA News) - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan kalangan santri pondok pesantren turut menjadi bagian dalam pembangunan sumber daya manusia di Kota Tangerang serta pelestarian budaya Islam.

Terlebih Kota Tangerang dengan moto akhlakul karimahnya, tentu harus dapat merepresentasikan nilai-nilai budaya Islam di Kota Tangerang. Maka itu, dibuat kegiatan yang bernuansa Islam seperti halnya Festival Al-Azhom dan Program Maghrib Mengaji dan Belajar.

Pada akhir pekan lalu misalnya, dalam rangka memeriahkan Tahun Baru Islam dan memperingati hari santri pada 22 Oktober, Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP), panitia Festival Al-Azhom serta segenap elemen masyarakat yang ada di Kota Tangerang menggelar kegiatan jalan sehat sarungan.

"Dengan memakai sarung, kita juga diingatkan untuk senantiasa mengingat sang pencipta. Kalau pakai sarung dan peci biasanya kita mau ibadah, baik shalat, mengaji ataupun bersilaturahim," katanya.

Dengan semangat para santri dan seluruh elemen masyarakat diharapkan akan semakin menumbuhkan semangat untuk senantiasa mengimplementasikan nilai-nilai akhlakul karimah dan ukhuwah atau persaudaraan diantara warga Kota Tangerang.

Selain itu juga mendorong pada semangat hijrah yaitu hijrah untuk menjadi masyarakat dan Kota Tangerang yang semakin baik lagi di masa depan.

"Berbagai warna serta corak kain sarung, baju serta berbagai aksesoris yang dikenakan, menyiratkan sebuah keberagaman yang ada di Kota Tangerang yang dapat menjadi sebuah kebersamaan dalam langkah dan upaya untuk bersama-sama mewujudkan Kota Tangerang yang semakin baik lagi," katanya.

Ketua Panitia Festival Al-Azhom Romi Abidin mengatakan keterlibatan santri dalam kegiatan ini adalah bentuk kebersamaan yang ingin dibangun jika santri memiliki peranan di dalamnya.

Para santri, lanjutnya, bisa ikut serta melalui program Maghrib Mengaji dan Belajar sebagai guru bagi masyarakat lainnya. Dengan begitu, maka implementasi sebagai Kota Akhlakul Karimah terwujud dalam kehidupan sehari-hari.

"Jadinya tak sekedar motto saja tetapi juga ada implementasi dalam kehidupan melalui peran serta santri dan kebersamaan warga lainnya," paparnya.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016