Tiga tokoh tersebut antara lain Abdullah Simurut, Abdullah Rakbau, dan Abdullah Kabes yang menyampaikan bahwa rakyat Papua Barat membutuhkan pembangunan sarana. Abdullah Simurut juga menceritakan dinamika politik yang terjadi di Papua Barat menjelang pemilihan kepada daerah (pilkada).
Ia mengatakan masyarakat Papua Barat dan Papua sudah memasuki era keterbukaan setelah reformasi di mana aspirasi dan kesetaraan masyarakat dengan beragam latar belakang bisa terwujudkan. "Ini berbeda dengan masa sebelumnya,” ujar Abdullah Simurut dalam keterangan tertulis, Kamis.
Dalam kesempatan itu, para tokoh Papua Barat juga menyodorkan rencana pembangunan fasilitas umum di lokasi-lokasi yang pernah dikunjungi Presiden Soekarno dan Soeharto.
Di sisi lain, Hidayat Nur Wahid menyambut baik masukan yang disampaikan para tokoh Papua Barat tersebut. Hidayat yang pernah mengunjungi sejumlah daerah di Papua Barat mengapresiasi kemajuan-kemajuan yang dicapai di sana.
Dalam hal pembangunan, Hidayat Nur Wahid menuturkan biaya pembangunan di Papua dan Jawa itu berbeda, misalnya harga semen di Papua lebih mahal hingga 10 kali lipat dari harga di Pulau Jawa.
Hidayat Nur Wahid menyarankan agar rencana pembangunan yang diajukan disesuaikan dengan harga-harga di Papua Barat.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016