• Beranda
  • Berita
  • Korea Selatan lirik pengembangan investasi di Banten selatan

Korea Selatan lirik pengembangan investasi di Banten selatan

20 Oktober 2016 19:48 WIB
Korea Selatan lirik pengembangan investasi di Banten selatan
Ilustrasi pekerja di satu proyek pendirian bangunan. Banten Selatan menjadi salah satu primadona pengembangan investasi Provinsi Banten. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro)
Serang, Banten (ANTARA News) - Perwakilan negara dan asosiasi bisnis Korea Selatan tengah melirik Banten selatan sebagai lokasi pengembangan investasi dan kerjasama bisnis kepada pemerintah Provinsi Banten.

Mereka ingin meningkatkan investasi dan industri alas kaki dan garmen di wilayah Banten Selatan.

Hal itu dinyatakan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banten, Alhamidi, usai bertemu dengan delegasi pemerintah dan bisnis Korea Selatan, di Serang, Kamis.

Dia bertemu dengan Ketua Komite Buruh dan Bea Cukai Korea Selatan, Ahn Chang, Kepala Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta, Kim Young Me, dan Wakil Sekretaris Jenderal Kamar Dagang Korea Selatan di Indonesia, KY Park.

"Mereka tertarik dengan Banten. Dalam komunikasi yang kami lakukan, mereka berjanji akan mendirikan pabrik-pabrik diwilayah Banten," kata Alhamidi.

Alhamidi mengatakan, untuk menarik investor dari Korea Selatan lebih banyak lagi datang ke Banten dan membangun industri, mereka akan mengadakan pertemuan dengan para pengusaha dari Korea Selatan dan berbincang soal ketenagakerjaan.

Alhamidi dan jajarannya akan memanfaatkan momentum itu agar bisa menarik sebanyak mungkin para investor Korea Selatan mendirikan industri di Banten atau berekspansi bisnis ke wilayah Banten Selatan.

"Saya sampaikan untuk perijinan ketenagakerjaan akan dibantu dengan semudah mungkin sesuai norma yang ada, dan saya sampaikan juga dalam waktu dua tahun, Banten akan menjadi percontohan di Indonesia untuk ketengekerjaan," katanya.

Dengan demikian, kata Alhamidi, Banten jadi magnet bagi industri. Pihaknya juga menyampaikan Banten akan membuat regulasi yang tidak akan memberatkan pengusaha dan menguntungkan masyarakat seperti upah yang layak dan sesuai dengan aturan.

Apalagi, kata dia, saat ini masih ada 455.000 masyarakat Banten yang masih menganggur dan belum mendapatkan pekerjaan.

Pewarta: Mulyana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016