• Beranda
  • Berita
  • Ini dia tiga destinasi wisata prioritas Indonesia

Ini dia tiga destinasi wisata prioritas Indonesia

21 Oktober 2016 15:25 WIB
Ini dia tiga destinasi wisata prioritas Indonesia
Panorama Danau Toba Foto udara panorama Danau Toba tampak dari kawasan Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Selasa (6/9/2016). (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memprioritaskan pengembangan tiga destinasi wisata baru untuk mencapai target 20 juta wisatawan sampai 2019.

"Ada tiga destinasi dulu yang kami kembangkan yaitu Danau Toba, Borobudur, dan Mandalika," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat.

Wapres mengatakan dari 10 destinasi wisata utama yang akan dikembangkan, baru tiga yang diprioritaskan dan pengembangannya disesuaikan dengan kebutuhan serta selera pasar asing.

Sebelumnya Wapres rapat bersama Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong tentang pengembangan pariwisata.

Luhut mengatakan, pembangunan tujuan wisata baru tersebut sudah dibahas bersama menteri terkait dan Wapres menyarankan agar Borobudur bisa terintegrasi dengan Candi Mendut, Prambanan, dan Istana Keraton.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan total anggaran untuk pengembangan tiga destinasi wisata baru tersebut sebesar 200 juta dolar AS dari Bank Dunia yang akan ditandatangani pada Juni 2017.

Sebelumnya pemerintah merencanakan pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas. Yaitu:
  1. Danau Toba di Sumatera Utara
  2. Tanjung Kelayang di Bangka Belitung
  3. Mandalika di Nusa Tenggara Barat
  4. Wakatobi di Sulawesi Tenggara
  5. Pulau Morotai di Maluku Utara
  6. Kepulauan Seribu di Jakarta
  7. Tanjung Lesung di Banten
  8. Borobudur di Jawa Tengah
  9. Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur
  10. Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.


Arief menjelaskan untuk pengembangan 10 destinasi wisata utama dibutuhkan 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp200 triliun. Setengahnya dibutuhkan untuk sarana publik sementara pemerintah hanya bisa menyediakan Rp30 triliun.

"Kebutuhan kita Rp100 triliun untuk infrastruktur pariwisata tapi rata-rata seluruh kementerian lembaga Rp6 triliun per tahun dan sampai lima tahun berarti Rp30 triliun. Karena itu kita butuh penganggaran dari luar," kata Arief.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dalam rangka memfokuskan di tiga destinasi wisata utama tersebut dilakukan upaya percepatan seperti Danau Toba dan membuat lapangan terbang Sibisa dan Silangit dan menjadi satu pengelolaan dengan Bandara Kualanamu.

Sedangkan Borobudur, karena koneksitasnya dengan Yogyakarta masih lemah akan usahakan reaktivasi dari kereta api serta Solo, menyatu. Begitu juga dengan Mandalika akan kerja sama dengan Middle East Company.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2016