"Program Nusantara Sehat, diyakini mampu meningkatkan jumlah, jenis, sebaran dan mutu tenaga kesehatan, karena melibatkan berbagai profesi tenaga kesehatan terlatih," kata Nila.
Dalam pembekalan tersebut, Menkes berharap Tim NS dapat memanfaatkan waktu pembekalan dengan sebaik-baiknya agar dapat menyiapkan diri secara fisik maupun mental sehingga dapat beradaptasi dengan lingkungan tempat tugas nantinya.
Tim NS, kata dia, akan dikirim ke daerah daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK) dan daerah bermasalah kesehatan (DBK). Program NS merupakan program Kementerian Kesehatan yang fokus pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat di dua kawasan itu.
Peserta NS Batch V, kata dia, berjumlah 262 peserta, terdiri dari 20 analis laboratorium, 47 bidan, 9 dokter gigi, 7 dokter, 45 perawat, 30 tenaga farmasi, 42 tenaga gizi, 32 tenaga kesehatan lingkungan dan 30 tenaga kesehatan masyarakat.
Tim NS Batch V akan ditugaskan di 47 Puskesmas di berbagai wilayah Indonesia dan tersebar di 23 kabupaten di 14 Provinsi. Rencananya mereka akan mulai ditugaskan pada akhir November 2016.
Menkes mengatakan kebijakan Kementerian Kesehatan periode 2015-2019 adalah penguatan pelayanan kesehatan primer. Kebijakan ada didasari oleh permasalahan kesehatan yang mendesak seperti angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, angka gizi buruk serta angka harapan hidup yang sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan primer.
Program Nusantara Sehat, kata dia, diawali dengan kajian tentang distribusi tenaga kesehatan yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada tahun 2012. Salah satu rekomendasinya adalah penempatan tenaga kesehatan untuk daerah tertentu akan lebih baik jika dilakukan berbasis tim.
Sejak 2015, Kementerian Kesehatan telah melaksanakan program Nusantara Sehat. Sejauh ini telah ditempatkan 694 tenaga kesehatan yang terhimpun dalam 120 tim. Mereka tersebar di 15 Provinsi, 48 kabupaten/kota di 120 Puskesmas.
Sementara pada 2016, Kementerian Kesehatan telah menempatkan 466 Tenaga Kesehatan yang tersebar di 84 puskesmas dan 16 provinsi.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016