"Tim ekskavasi tidak menemukan sisa fosil paus purba di lokasi penggalian purbakala di Situs Buntalan yang dulunya pernah ditemukan fosil paus purba," kata Staf Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya Disbudpar Bojonegoro Nunung Dianawati di Bojonegoro, Selasa.
Arkeolog ini menjelaskan penggalian purbakala di Situs Buntalan atas inisiatif Tim BPSMP Sangiran berdasarkan laporan temuan fosil paus purba di Situs Buntalan.
Sesuai laporan seorang warga Kecamatan Temayang, Supangat, telah ditemukan sejumlah tulang belakang fosil paus purba di sebuah sungai di desa itu pada 2011.
"Ia (Supangat) menemukan fosil paus purba beberapa kali. Terakhir tiga tahun lalu juga di sekitar lokasi temuan," jelas dia.
Fosil paus purba temuan Supangat itu, lanjut dia, kalau ditata panjangnya sekitar 3 meter, padahal paus purba yang pernah ditemukan di dunia panjangnya sampai belasan meter.
"Karena itu kemudian dilakukan penggalian purbakala untuk menemukan sisa fosil paus purba," jelas dia.
Menurut dia, Tim BPSMP di lokasi Situs Buntalan melakukan penggalian purbakala sekitar 4 meter persegi dengan kedalaman 1 meter. "Dalam penggalian purbakala itu sama sekali tidak ditemukan sisa fosil paus purba," ujar dia.
Kesimpulan Tim BPSMP, kata dia, tidak ditemukan sisa fosil paus purba karena posisi lokasi temuan fosil paus purba ada di tebing Kali Kates sehingga sisa fosil paus purba itu mungkin sudah tergerus arus air.
"Tim BPSMP tidak memiliki peralatan untuk melacak keberadaan fosil," ucap dia.
Selain melakukan penggalian purbakala, Tim BPSMP juga berusaha menata tulang belakang sejumlah fosil paus purba itu.
Ia menambahkan tim tidak berhasil menata secara tepat untuk memberikan gambaran bentuk sesungguhnya ikan paus itu. Penataan gambaran paus purba berdasarkan fosil yang sudah ditemukan tetap bisa dilakukan, tetapi membutuhkan waktu lama.
"Tim BPSMP tetap akan membuat replika paus purba berdasarkan temuan fosil itu," kata dia.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016