"Ini adalah contoh bagaimana penataan warga di kampung kumuh di daerah aliran sungai dilakukan dengan niat mengubah nasib menjadi lebih baik, bukan semata-mata menegakkan aturan," kata Anies di bantaran Kali Code, Kota Yogyakarta, Kamis.
Ia mengatakan penataan permukiman Kali Code Yogyakarta tidak terlepas dari jasa tokoh masyarakat Romo Mangun Wijaya yang pada 1980-an mempelopori perubahan kawasan kampung kumuh Kali Code menjadi sabuk hijau.
"Itulah sebabnya kami selalu mengatakan kita perlu menata ulang, bukan semata-mata soal menegakkan aturan dan prinsip ini yang dipegang wali kota dan gubernur. Ini yang menginspirasi," kata dia.
Ironisnya, Anies menyadari model Kali Code tidak serta merta bisa diterapkan di daerah lain, termasuk DKI Jakarta, karena setiap daerah memiliki persoalan berbeda sehingga membutuhkan solusi yang berbeda pula.
"Tentu di Jakarta persoalannya berbeda tidak bisa dengan solusi yang sama persis," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Dia menyebutkan persoalan penataan sungai di Jakarta dengan Yogyakarta tidak bisa disamakan, sembari menunjuk masalah penyempitan lebar sungai di Jakarta dari seharusnya 8 meter menjadi 1,5 meter, sedangkan di Yogyakarta masalah ini tidak ada sehingga kebijakan relokasi tidak diperlukan.
"Jadi saya tidak pernah berjanji hanya akan menata, tetapi yang penting adalah semua orientasinya menata dengan dialog dan semangatnya mencari solusi yang membahagiakan semuanya," tegas Anies.
Perwakilan Komunitas Kali Code, Ariyanto mengatakan Kali Code yang dulu masuk katagori lingkungan kumuh telah berubah menjadi sabuk hijau dan menjadi percontohan untuk penataan kampung kumuh di berbagai daerah lain seperti Malang dan Ambon.
"Dulu kumuh dan sekarang menjadi tempat yang indah karena sudah ditata," kata Ariyanto.
Kunjungan ke permukiman di bantaran Kali Code adalah salah satu rangkaian kedatangan Anies di Yogyakarta, sehari sebelum masa kampanye Pilkada DKI Jakarta.
Sebelum tiba di Kali Code, Anies menyempatkan mengunjungi kediaman ibunya dan berziarah ke makam Panglima Besar Jenderal Soedirman di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Yogyakarta.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016