• Beranda
  • Berita
  • Orang bersenjata bakar sekolah putri di Afghanistan Utara

Orang bersenjata bakar sekolah putri di Afghanistan Utara

30 Oktober 2016 11:06 WIB
Orang bersenjata bakar sekolah putri di Afghanistan Utara
Anak-anak berdiri pintu masuk ke rumah mereka setelah gempa di Farkhar, Provinsi Takhar, Afganistan, Selasa (27/10). (REUTERS/Stringer)
Mazar-i-Sharif, Afghanistan (ANTARA News) - Pria-pria bersenjata membakar satu sekolah putri di Afghanistan utara dan polisi menuduh Taliban sebagai pelaku penyerangan.

Para penyerang menyerbu satu sekolah di Provinsi Jawzjan di bagian utara Afghanistan pada Jumat malam, memukuli penjaga keamanan dan membakar bangunan, ungkap pejabat pemerintah lokal kepada kantor berita AFP, Sabtu (29/10),

"Orang-orang bersenjata memasuki sekolah itu sekitar pukul 22.00, memukuli penjaga serta membakar kursi, buku dan kelas," kata juru bicara gubernuran, Reza Ghafoori.

"Mereka juga memperingatkan bahwa anak-anak perempuan tidak boleh lagi belajar di sekolah," katanya, menambahkan bahwa ada sekitar 500 pelajar putri di sekolah itu.

Kepolisian setempat menyebut Taliban sebagai dalang serangan itu, menambahkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk menemukan pelaku.

"Mereka Taliban, mereka telah membakar sekolah di area ini sebelumnya," kata wakil kepala kepolisian provinsi, Abdul Hafiz Khasheh.

Taliban, yang menguasai Afghanistan dari 1996 sampai 2001, menentang pendidikan bagi anak perempuan selama masa pemerintahan mereka.

Jutaan anak perempuan mulai belajar di sekolah setelah Taliban lengser dari kekuasaan. Tapi sementara selama 15 tahun militan mengobarkan pemberontakan melawan pemerintah yang didukung Barat, fasilitas pendidikan, murid dan guru berulang kali menjadi sasaran serangan.

Lebih dari 300 sekolah telah dirusak dalam dua bulan terakhir, kebanyakan dilakukan oleh Taliban, sementara pertempuran meningkat di seluruh negeri menurut juru bicara pemerintah. Namun sejauh ini belum ada mengklaim bertanggung jawab atas serangan Jumat.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016