Hari Arifianto selaku Deputi Director Marketing Communication Mercedes-Benz Indonesia mengatakan GLC 250 rakitan Indonesia dipasarkan dengan Rp 959 juta, sedangkan versi impor dari Jerman mencapai Rp 999 juta atau selisih Rp40 juta dari versi lokal.
"Selisihnya Rp40 juta, lumayan untuk pelanggan," kata Hari Arifianto disela acara uji berkendara Mercedes-Benz GLC 250 di Jakarta, Rabu.
Kendati demikian, Mercedes-Benz GLC 250 rakitan dalam negeri memiliki sejumlah perbedaan dengan mobil yang diimpor dari Jerman antara lain model velg dan tidak adanya spion lipat.
"Ada beberapa perbedaan, pertama desain velg-nya kemudian beberapa fitur yang kami rasa kurang cocok seperti spion lipat elektrik," kata dia.
Hari menambahkan, "Fitur spion lipat elektrik itu dihilangkan supaya memberikan harga yang kompetitif."
Dengan harga Rp959 juta, pihak Mercedes Benz menyatakan target market dari SUV ini adalah pada senior manajer perusahaan yang ingin memiliki mobil mewah namun tetap ingin menyetir sendiri.
"GLC ini untuk kelas senior manajer umumnya laki-laki tapi tidak menutup kemungkinan untuk perempuan. Senior manajer yang levelnya segitu, pengen setir sendiri jadi pilih GLC," pungkas Hari.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016