Sulsel gelar Malino Run 11 K

3 November 2016 01:35 WIB
Sulsel gelar Malino Run 11 K
Ilustrasi--Lomba lari marathon. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)
Makassar (ANTARA News) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan menyatakan ajang "Malino Run 11K" di Kabupaten Gowa, Sulsel, 20 November 2016, mengincar peserta yang tidak mendapat tempat tampil di Borobudur Marathon 2016.

"Kami tidak persoalkan meski jadwalnya bersamaan dengan pelaksanaan Borobudur Marathon 2016 yakni pada 20 November 2016. Sebab kita juga menawarkan sesuatu yang berbeda dan tentu bisa menarik para wisatawan penghobi lari," jelas Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Sulsel Devo Khaddafi di Makassar, Rabu.

Selain itu, kata dia, jika peserta yang ingin ambil bagian dalam Borobudur Marathon 2016 namun sudah tidak mendapatkan slot karena jumlah peserta yang dibatasi, maka tentu bisa langsung mendaftarkan diri di Malino Run 2016.

Ia menjelaskan, komunitas lari yang ada di Indonesia itu begitu banyak sehingga selalu meramaikan setiap pelaksanaan kegiatan lomba lari.

Untuk itu, jika slot yang ada sudah terpenuhi seluruhnya atau tidak lagi membuka pendaftaran di Borobudur Marathon 2016, maka tentunya akan mencari ajang yang lain yakni Malino Run 11K.

"Contohnya saat pelaksanaan Bali Marathon lalu, itu pesertanya 10 ribu dan yang mau mendaftar itu sebanyak 20 ribu. Artinya jika waktu itu ada juga kegiatan lari maka tentu menjadi alternatif bagi peserta yang sudah tidak terakomodir," ujarnya.

Sementara dari Lontara Race Management selaku Event Organizer, Sri Dewianti menyatakan sengaja memilih rute yang lebih menarik dan beragam seperti melewati daerah persawahan, pedesaan, dan daerah air terjun untuk menarik minat para peserta.

Pihaknya juga telah melakukan survei sebanyak dua kali dan dinyatakan rute ini memang tidak hanya menawarkan keindahan alam namun juga mempunya berbagai tantangan karena rute yang cukup ekstrim.

"Jadi peserta bisa mendapatkan rute yang lebih menantang dan juga keindahan alam Malino secara bersamaan. Klub lari itu memang sekarang menyukai jalur atau rute yang lebih menantang," sebutnya.

Pewarta: Abd Kadir
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016