"Konsep mesin pendingin yang akan kita kembangkan sangat sederhana yakni untuk sumber listriknya dari solar panel," ujar Ketua LPPM Untan, Prof Dr M. Ismail Yusuf yang juga sebagai perancang mesin pendingin tersebut di Pontianak, Senin.
Ismail mengatakan untuk saat ini progresnya tengah berlangsung proses pembuatan fisik untuk mesin pendingin tersebut. Setalah jadi menurutnya baru akan diuji lagi dulu di laboratorium sebelum diuji coba di lapangan.
"Target kita tahun 2016 ini sudah selesai semua dan bisa diuji coba oleh nelayan," tututurnya.
Ia menjelaskan hadirnya mesin pendingin dengan solar panel tersebut dalam rangka untuk menjawab sejumlah persoalan nalayan di Kalbar. Ia mencontohkan khususnya bagi nelayan yang berada di pulau atau terpencil.
"Seperti di nelayan Pulau Nyamuk KKR. Mereka saat ini jika habis menangkap ikan harus dibawa ke Kubu dan itu jauh. Ikan harus dihantar jika tidak ingin busuk. Namun harapan kita mereka yang tidak memiliki listrik di pulau tersebut dan dengan adanya mesin kita ini bisa menjawab," terangnya.
Ia menambahkan dengan mesin pendingin juga bagaimana produktivitas dan efesiensi nalayan akan ada. Selanjutnya harga kompetitif karena ikan mereka baik.
"Saat ini apakah hujan atau gelombang mereka harus mengantar ikan ke penampungan yang ada pendingin. Harapan kita lagi hadirnya mesin kita ini bisa membantu nelayan," kata dia.
Ia menerangkan bahwa Untan ke depan akan terus melakukan penelitian dan inovasi dalam berbagai hal untuk membantu sejumlah persoalan di tengah masyarakat di Kalbar.
Pewarta: Dedi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016