Komandan Lapangan Regu Basarnas Jawa Tengah, Basuki di Temanggung, Senin, menyebut ketiga pendaki itu bernama Yuni Purwanti (22) warga Sendangsari, Sleman, Yogyakarta, Rahma Fatimullah (21) warga Tirtomartani Sleman Yogyakarta, dan Nurul Dwi Fajariyani (22) warga Perum Batan Serpong, Tangerang.
Ia mengatakan ketiganya terserang hypothermia saat akan turun gunung menuju pos empat di jalur pendakian Banaran Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, bersama tujuh rekan sesama pendaki lain pada Minggu (13/11) sekitar pukul 17.00 WIB.
Hypothermia merupakan kondisi medis yang terjadi ketika tubuh seseorang kehilangan suhu panas dan kemampuannya memproduksi suhu lenyap seketika. Hal ini menyebabkan suhu tubuh menjadi rendah sehingga sangat berbahaya. Suhu tubuh normal manusia berkisar 37 derajat Celcius. Namun saat mengalami Hypothermia suhu tubuh akan turun hingga di bawah 35 derajat Celcius.
"Saat mereka turun situasi memang cuaca buruk," kata Basuki.
Ia mengatakan meskipun tergabung dalam rombongan yang sama, namun proses evakuasi oleh petugas dilakukan secara terpisah mengingat keberadaan mereka yang terpencar.
Ia menyebutkan korban pertama atas nama Yuni berhasil dievakuasi pada Senin (14/11) sekitar pukul 03.00 WIB, kemudian Rahma dievakuasi pukul 05.00 WIB, dan Nurul berhasil dievakuasi pukul 13.30 WIB.
"Saat proses evakuasi petugas mendapati mereka sudah dalam keadaan lemah. Kemungkinan mereka kelelahan harus bertahan dalam keadaan darurat sebelum sampai pos tujuan," katanya.
Kasi Penanganan Darurat dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi, mengatakan para pendaki naik Gunung Sumbing dari Pos Banaran di Kecamatan Tembarak, Temanggung pada Sabtu (12/11) sekitar pukul 17.00 WIB.
"Pada Minggu (13/11) sekitar pukul 23.30 wib, kami sempat menerima laporan mereka tersesat. Kemudian dilakukan pencarian. Diketahui mereka berada di Pos 3 dalam kondisi hypothermia," katanya.
Ia menuturkan pencarian dan evakuasi para pendaki melibatkan sedikitnya 30 orang, yakni gabungan dari kelompok pecinta alam Banaran, Basarnas, dan BPBD Temanggung.
Kondisi kedinginan yang dialami para pendaki, menurut Gito terjadi karena cuaca buruk, kabut tebal, hujan disertai angin kencang.
Ia mengimbau dalam kondisi cuaca ekstrem seperti yang terjadi belakangan ini agar masyarakat tidak melakukan pendakian.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016