Banjir luapan sungai kembali menerjang Aceh

16 November 2016 17:00 WIB
Banjir luapan sungai kembali menerjang Aceh
Sejumlah warga membantu mendorong kendaraan saat menembus jalan yang terendam banjir di Desa Gampong Baro, Teunom, Aceh Jaya, Aceh, Rabu (16/11/2016).(ANTARA /Syifa Yulinnas)
Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Banjir luapan sungai akibat intensitas curah hujan tinggi dua hari terakhir menyebabkan Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh kembali dilanda banjir.

"Banjir mulai jam 06.00 WIb pagi tadi sampai sekarang masih naik airnya, tadi pagi air sudah satu meter di depan rumah, kemudian terus naik ke atas badan jalan," kata Syarifuddin, warga Desa Teupin Peuraho, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat, Rabu.

Ketinggian air merendam pemukiman mereka mulai dari 80-1,5 meter, debit air terus meningkat karena itu sebagian warga setempat menyatakan segera mengungsi ke atas badan jembatan jalan lintas desa untuk memasak makan siang dan persiapan malam.

Beberapa rumah yang berada di desa itu telah ditinggal pemiliknya, sebab sejak Oktober-November 2016, banjir besar sudah tiga kali menerjang pemukiman rumah warga, mereka terpaksa beraktifitas dengan sampan di atas jalan dan rumah.

"Sudah tiga kali dalam dua bulan ini kami banjir, untuk sekarang (banjir saat ini) belum mengungsi, mungkin kami sudah harus siap siap juga untuk mengungsi karena air ini kelihatannya akan terus meningkat,"sebutnya di lokasi banjir.

Data disampaikan Pusat data dan laporan operasi (Pusdalop) Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat mencatat banjir melanda dua kecamatan, 17 desa, 1.081 kepala keluarga (KK) dan 3.661 jiwa.

Banjir melanda Kecamatan Woyla dan Woyla Barat dengan ketinggian ari 50-100 centimeter, kemudian terakhir meluas di Kecamatan Arongan Lambalek, sementara longsor tebing gunung menyebabkan tertimbun saluran irigasi sekitar 20 meter terjadi di Desa Lango, Kecamatan Pante Ceureumen.

Sementara itu, Koordinator Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Pos Meulaboh, Dwi Hetno, mengatakan, banjir hantaran akan meluas melanda wilayah kerjanya itu apabila guyuran hujan di hulu tidak henti-henti.

"Kemarin awalnya banjir di Aceh Jaya, saat tim kita sedang mencari seorang anak, warga Pidie yang hilang terseret air bah (bandang) di wilayah hilir sungai. Hari ini banjir telah melanda Aceh Barat dan kemungkinan akan meluas,"sebutnya.

Dwi menyatakan, Husnul Khatimah (7) warga Dusun Alu Landong, Desa Mane, Kecamatan, Mane, Kabupaten Pidie hilang setelah diduga terperosok dan terjatuh dari atas jembatan gantung bermaterial kayu yang sudah keropos saat pulang dari sekolah mengunakan lintasan itu, sudah dua hari dilakukan pencarian belum ditemukan.

Dia menyampaikan, tim satgas dari Kantor SAR Banda Aceh telah turun ke Aceh Jaya, kemudian satgas SAR resque Pos Meulaboh telah disebar membantu evakuasi warga dan sebagiannya telah stanby menanti perkembangan untuk penyelamatan jiwa.

Pewarta: Anwar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016