"Potensi pasarnya sangat besar. Terlebih dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), potensinya bagus sekali," kata Sugihadi di Jakarta, Senin.
Sugihadi menyampaikan, potensi tersebut selaiknya diisi oleh industri dalam negeri, namun pasar dalam negeri saat ini baru memenuhi 10 persen dari kebutuhan yang ada.
Ia berharap, industri alat kesehatan dari luar negeri mau menggandeng industri dalam negeri untuk memproduksi dan mengembangkan alat kesehatan di Indonesia.
Pasalnya, industri ini membutuhkan teknologi tinggi yang kerap lebih banyak dimiliki oleh produsen asing.
"Presiden Joko Widodo dalam hal ini memberikan kemudahan dan mendorong industri alat kesehatan di dalam negeri. Ini adalah kesempatan yang baik," ungkap Sugihadi.
Ia menambahkan, dalam Peta Jalan Industri Alat Kesehatan Nasional, industri dalam negeri menargetkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga 30 persen pada 2030.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016