• Beranda
  • Berita
  • Liga Arab: Aleppo di Suriah hadapi "kejahatan perang"

Liga Arab: Aleppo di Suriah hadapi "kejahatan perang"

25 November 2016 13:48 WIB
Liga Arab: Aleppo di Suriah hadapi "kejahatan perang"
Tumpukan roti terlihat di lokasi yang rusak akibat serangan udara di lingkungan Bab al-Maqam Aleppo yang dikontrol oleh pemberontak, Suriah, Rabu (28/9/2016). (REUTERS/Abdalrhman Ismail)
Kairo (ANTARA News) - Liga Arab telah mengeluarkan peringatan mengenai ledakan situasi di Aleppo, kota yang dirongrong perang di Suriah dan digambarkannya sebagai menghadapi "kejahatan perang", kata badan pan-Arab tersebut di dalam satu pernyataan baru-baru ini.

"Pengepungan terus-menerus terhadap Aleppo selama lebih dari tiga bulan adalah kejahatan perang yang secara terbuka dilakukan di depan mata seluruh dunia," kata Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahemd Aboul-Gheit di dalam pernyataan tersebut. Ia menekankan situasi di Aleppo "berada di ambang krisis".

Aboul-Gheit mengutuk serangan yang dilancarkan belum lama ini oleh militer Presiden Suriah Bashar al-Assad terhadap Aleppo.

"Menyerang rumah sakit tampaknya merupakan pelaksanaan kebijakan sengaja yang merupakan kejahatan mengerikan terhadap warga," kata pemimpin Liga Arab itu, sebagaimana dikutip Xinhua, Jumat siang.

Diplomat senior Arab tersebut kembali menyarankan gencatan senjata di Aleppo sebagai "kebijakan mendesak", dan menyatakan gencatan senjata tak berarti mengusir rakyat Aleppo di bawah ancaman kematian.

"Siapa saja yang membayangkan ia dapat memaksakan penyelesaian dengan cara ini hanya berkhayal, dan mendorong negaranya ke arah keretakan dan perpecahan lebih jauh," kata Aboul-Gheit di dalam pernyataan itu.

Pertempuran dan pemboman baru-baru ini telah meningkat di Aleppo, yang terpecah antara tentara Bashar --yang menguasai bagian barat-- dan gerilyawan bersenjata di bagian timur. Akibatnya ialah puluhan orang tewas dan cedera.

Sejak meletus pada Maret 2011, krisis Suriah telah menewaskan tak kurang dari 500.000 orang dan membuat lebih dari 10 juta orang terusir dari rumah mereka.

(Uu.C003)


Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016