• Beranda
  • Berita
  • Dua kuburan massal suku Yazidi ditemukan dekat Mosul

Dua kuburan massal suku Yazidi ditemukan dekat Mosul

27 November 2016 18:09 WIB
Dua kuburan massal suku Yazidi ditemukan dekat Mosul
Tulang belulang yang diduga korban pembunuhan massal Suku Yazidi oleh kelompok ISIS di Kota Sinjar, Irak. Foto dilansir pada Sabtu (26/11/2016). (Reuters)
Erbil (ANTARA News) - Dua kuburan massal berisi 18 jasad anggota suku minoritas Yazidi ditemukan dekat Mosul, Irak saat tentara tengah mengusir pegaris keras dari kota itu, kata petugas setempat.

Pegaris keras ISIS selama beberapa tahun dilaporkan telah menculik dan membunuh ribuan anggota suku Yazidi, demikian dilansir Reuters.

Tentara gerilya Kurdi, Permeshga, menemukan kuburan massal yang terletak dekat Shababit, wilayah Barat Laut Irak saat sedang melakukan pemeriksaan.

Kuburan itu berisi tulang-belulang dan kartu identitas yang tampaknya ditimbun tanah menggunakan buldoser.

ISIS dilaporkan secara sistematis membunuh, menculik, dan memperbudak ribuan orang Yazidi sejak musim panas 2014, khususnya di wilayah Sinjar.

Penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, ISIS terlibat kasus pemusnahan kelompok orang (genosida).

Walikota Sinjar, Mahma Xelil, mengatakan bahwa penemuan kuburan massal itu membuat jumlah total kuburan massal yang ditemukan mencapai 29 lokasi. Otoritas terkait memprediksi jumlahnya dapat terus meningkat hingga lebih dari 40 lokasi.

Suku Yazidi adalah kelompok beranggotakan 400.000 jiwa yang menjalankan keyakinan campuran dari beberapa agama kuno di Timur Tengah.

Mereka kerap disebut sebagai pemuja setan oleh pegaris keras Sunni.

Badan Penanggulangan Penculikan di Duhok, departemen yang didukung pemerintah Kurdistan mengumumkan, setidak-tidaknya 3.500 anggota suku Yazidi diyakini masih menghuni daerah yang dikuasai ISIS. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Selain itu, badan tersebut menambahkan bahwa setidak-tidaknya 18 orang suku Yazidi melarikan diri dari Kota Tal Afar, Irak Utara, Rabu (23/11) di saat pasukan paramiliter Syiah menutup akses ke kota tersebut dari wilayah Selatan dan Barat.


Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016