"Akibat Eddy ini, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di kabupaten/kota," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Senin.
Ia memperkirakan, kondisi fenomena tersebut terjadi hampir merata di seluruh wilayah Riau hingga satu hari kedepan atau Selasa (29/11).
Sirkulasi fenomena Eddy, menurut Slamet, tepat terpusat sebelah Tenggara di Riau, dengan membentuk terjadinya pertemuan massa udara atau konvergensi.
Konvergensi yang disebut juga perputaran angin tertutup karena terjadi perbedaan tekanan udara, sehingga di wilayah Riau bagian Selatan tercipta tarikan massa udara menuju fenomena alam itu.
"Ini mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan terutama di wilayah Kepulauan Meranti yang meluas ke Bengkalis, Rokan Hilir, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu," katanya.
Dia melanjutkan, pertumbuhan awan hujan terpusat di Pekanbaru dan Kampar yang dapat meluas ke Rokan Hulu, Kuantan Singingi, Siak, Pelalawan, serta Dumai.
Data pihaknya Minggu (27/11), jumlah curah hujan di wilayah Riau seperti di Pekanbaru tercatat 131,4 milimeter (mm), Pelalawan 50 mm dan Rengat di Indragiri Hulu 8,4 mm.
Lalu Senin (28/11) terdata di Pekanbaru dan Tembilahan di Indragiri Hilir masing-masing 5 mm, Bangkinang di Kampar 4,9 mm, Rokan IV Koto di Rokan Hulu 0,9 mm dan Koto Kampar di Kampar 0.8 mm.
"Potensi hujan lebat di wilayah Sumatera bagian Timur, berpotensi meluas ke wilayah Riau bagian Barat seperti Rokan Hulu dan Kampar. Hujan lebat di Jambi, dapat meluas ke Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir bagian Selatan," terangnya.
"Atas kondisi cuaca ini, maka perlu diwaspadai genangan air, longsor dan banjir di Riau seperti Kampar, Rokan Hulu, Pekanbaru, Siak, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, serta Indragiri Hilir," ujar Slamet.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho pernah mengatakan, warga di Riau diingatkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan terkait adanya pusaran angin dengan durasi harian atau eddy.
"Adanya eddy dan konvergensi di daerah tersebut, maka menyebabkan hujan berintensitas tinggi berpeluang terjadi," katanya.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016