Rosberg: Hamilton terbaik tapi bukan sahabat

30 November 2016 21:20 WIB
Rosberg: Hamilton terbaik tapi bukan sahabat
Pebalap Mercedes Lewis Hamilton dari Inggris mengangkat piala kemenangannya saat juara kedua dan rekan satu tim Nico Rosberg (ki) dari Jerman memperhatikan dalam upacara kemenangan F1 U.S. Grand Prix di Circuit of the Americas, Austin, Texas, Amerika Serikat, Minggu (23/10/2016). (REUTERS/Adrees Latif )
Wiesbaden, Jerman (ANTARA News) - Juara dunia balap Formula Satu Nico Rosberg memuji rekan setimnya di Mercedes Lewis Hamilton sebagai salah satu pebalap terbesar sepanjang masa, tapi ia mengesampingkan hubungan apapun terkait persahabatan dengan pebalap Inggris itu selama mereka saling bersaing di lintasan.

Rosberg, yang dikalahkan Hamilton pada dua tahun sebelumnya, untuk ketiga kalinya mendapatkan keberuntungan saat ia meraih gelar pertamanya dengan finish di posisi kedua di belakang juara dunia tiga kali tersebut pada balapan akhir musim di Abu Dhabi, Minggu.

Kedua pebalap ini telah berkompetisi ketat sepanjang musim dan hubungan dingin diantara mereka telah digambarkan bos Mercedes Toto Wolff sebagai gunung berapi yang siap meletus.

Kondisi Hamilton diperparah dengan masalah lanjutan ketika ia sengaja melambatkan kecepatannya saat berada di depan di sirkuit Abu Dhabi dengan harapan untuk menempatkan Rosberg kembali ke posisi di mana sang rival bisa menyalip pebalap asal Jerman tersebut dalam upaya terakhirnya merombak defisit 12 poin.

"Lewis adalah salah satu yang terbaik sepanjang masa. Dia menetapkan standar yang tinggi," ujar Rosberg, 31 tahun, kepada wartawan saat berkunjung ke tempat kelahirannya di Wiesbaden, Jerman.

Suasana sempat menegang ketika mereka menunggu upacara podium pada Minggu, pada saat Rosberg lebih memilih mengangkat supremo komersial berusia 86 tahun Bernie Ecclestone ke udara dan ia mengabaikan Hamilton.

Seharusnya minimal ada kontak mata, apalagi jabat tangan.

"Ini akan selalu sulit di antara kami. Kami berada di tim yang sama dan saling berkompetisi keras terhadap satu sama lain untuk meraih gelar," kata Rosberg.

"Ini juga hampir tidak mungkin untuk menciptakan hubungan yang lebih baik. Kami dulu berteman baik ketika masih muda. Jadi setidaknya kami masih memiliki hal ini untuk bisa saling menghargai satu sama lain. Ini sedikit membantu," tambahnya.

"Saya tidak tahu bagaimana perasaannya saat ini tapi saya tahu bagaimana saya juga merasakan pada tahun 2014 dan 2015."

Rosberg kehilangan harapan meraih gelar juara pada 2014 dengan masalah mesin pada balapan terakhir musim itu, tapi saat ini dia sudah terbebas dari masalah keandalan mesin.

"Bagi saya itu keadaan yang cukup sulit. Pada 2015 saya kehilangan kesempatan juga dari dia lagi. Sekarang akan memakan waktu baginya untuk melupakan hal ini," kata Rosberg dilansir Reuters.

(D011)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016