Kerja sama kedua perusahaan dibidang pembangunan dan pengoperasian pergudangan terpadu akan berlangsung selama 30 tahun dan dapat diperpanjang 20 tahun lagi berdasarkan kesepakatan.
"Pembangunan integrated ware house merupakan jawaban atas tantangan naiknya impor curah (grain) pada rentang 2015 - 2016. Seperti per Agutus 2016 volume impor 11,5 juta ton, bandingkan periode yang sama tahun lalu 11,2 juta ton," kata Direktur Utaama PT KBS, Tonno Sapoetro di Cilegon, Kamis.
Pertumbuhan impor curah harus didukung sarana dan prasarana infrastruktur yang terintegrasi dari proses pembongkaran kargo dari kapal hingga transfer kargo ke gudang tujuan agar tercapai efisiensi maksimal bagi pelanggan pengguna jasa, jelas Tonno.
Tonno menambahkan, pergudangan ini akan memberikan solusi bagi pengguna jasa karena akan menjadi proyek terintegrasi dari fasilitas pelabuhan modern saat ini, komplek pergudangan ini akan menempati lahan seluas kurang lebih 11,7 hektar di area pelabuhan Cigading yang dilengkapi dengan fasilitas dermaga yang mampu disandari oleh kapal yang berbobot mati 90.000 DWT dan alat bongkar grain dari kapal berupa mechanical continues ship unloader dengan kapasitas bongkar 1.300 ton per jam.
Kerjasama ini diharapkan akan terus berkembang sejalan dengan telah ditetapkan Pelabuhan Cigading sebagai terminal umum berdasarkan perjanjian konsesi yang telah ditandatangani oleh KBS dengan Penyelenggara Pelabuhan yang diwakili oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banten (KSOP) untuk jangka waktu konsesi 75 tahun.
Jalinan Kerja sama antara KBS dengan FKS Group telah berjalan sejak 16 tahun yang lalu, diawali pada tahun 2000 dilakukan kerja sama pemanfaatan lahan untuk pergudangan, pembangunan industry feed and food dan sampai saat ini pembongkaran atas kargo grain terus berjalan di Pelabuhan Cigading.
Selanjutnya Fasilitas Pelabuhan tersebut akan terhubung melalui conveyor ke fasilitas pergudangan dengan kapasitas tampung minimal 270.000 ton yang dilengkapi material handling yang modern, integrated conveyor system, silo, flat warehouse, automated loading to truck, loading bay/feeding, dan automated weighing faciltity yang disediakan SGT.
Tonno melanjutkan bagi KBS, proyek ini akan menambah volume kargo yang dibongkar di Pelabuhan Cigading sekurang-kurangnya sebesar 2,5 juta ton per tahun. Proyek yang direncanakan akan dioperasikan pada 1 Januari 2019 ini tidak hanya akan melayani afiliasi FKS Group namun juga seluruh customer yang saat ini dilayani oleh KBS.
Selain proyek pergudangan, KBS juga melakukan peluncuran Go Live PoCIS (Port of Cigading Information System) yaitu merupakan system informasi berupa aplikasi pelayanan berbasis web secara real time. Mulai dari proses front end dari sales order, operasional, berita acara, laporan bongkar muat sampai dengan proses back end di billing dan payment dilakukan secara on line.
Penerapan PoCIS ini merupakan salah satu dari parameter KBS untuk mencapai visi menjadi badan Usaha Pelabuhan terkemuka di Indonesia.
Diharapkan Go Live PoCIS dapat menjadikan para pengguna jasa lebih nyaman, mendapatkan pelayanan lebih baik, cepat, akurat dan real time.
Pengguna jasa dapat memonitor dan mengetahui progress dari kapal atau barang yang dibongkar atau muat secara online tanpa perlu site visit kelapangan. Kami juga berharap penerapan PoCIS dapat mereduksi sampai batas maksimal kesalahan-kesalahan input secara manual dengan cara konvensional sebelumnya. Tentu saja penerapan PoCIS ini akan berkonstribusi langsung terhadap visi Green Port yakni menurunnya penggunaan kertas, maupun komsumsi energy listrik KBS.
Direktur Pemasaran Krakatau Steel Dadang Danusiri menyatakan, perkembangan di KBS merupakan salah satu upaya Perseroan dalam mendukung program Nawacita yang didengungkan oleh pemerintah.
"Ekspansi yang dilakukan KBS ini merupakan perwujudan Perseroan untuk memperkuat sektor kemaritiman dalam hal distribusi barang dan jasa di bidang kepelabuhanan," kata Dadang.
Pewarta: Ganet D
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016