Irwan, salah seorang warga Desa Pasie Meukek, Kecamatan Meukek, yang dihubungi wartawan Jumat malam menyatakan, sejauh ini belum diketahui secara pasti kapan boat tersebut tenggelam di laut lepas.
KM Satria itu dinahkodai Anhar alias Buyung Satria dengan dua orang anak buah kapal (ABK) masing-masing Samsuar asal Desa Kuta Baro dan Feri asal Desa Arun Tunggai, Kecamatan Meukek.
Namun menurutnya, berdasarkan keterangan nelayan setempat, boat yang sudah selama satu minggu berada di laut mencari ikan ini, diketahui sempat menjalin kontak terakhir dengan awak boat di Pelabuhan Perikanan Ikan (PPI) Pasie Meukek pada Minggu sore tanggal 27 November 2016.
Namun ketika awak boat di Desa Pasie Meukek hendak menjalin kontak lagi pada Minggu malam tanggal 27 November 2016 sudah tidak terhubung lagi.
"Sejak saat itulah dinyatakan boat KM Satria mengalami hilang kontak dengan awak boat di Pasie Meukek, sehingga keberadaan mereka tidak ada kabar apapun lagi ke daratan," ujar Irwan.
Meskipun sudah hilang kontak, sambungnya, namun para nelayan dan masyarakat Pasie Meukek belum begitu yakin kalau boat KM Satria tersebut telah tenggelam ke dalam laut.
Menurutnya, keyakinan masyarakat Pasie Meukek bersama pihak keluarga bahwa boat KM Satria telah tenggelam setelah boat nelayan asal Sibolga, Sumatera Utara yang kebetulan sedang melintas di sekitar lokasi menemukan kotak fiber milik KM Satria yang terapung di laut pada Rabu (30/11).
Sementara keberadaan boat KM Satria tidak terlihat lagi di sekitar lokasi penemuan kotak fiber tersebut.
Penemuan kotak fiber tersebut baru dilaporkan oleh awak kapal asal Sibolga kepada panglima laot dan aparat Desa Pasie Meukek pada Jumat (2/12) pagi.
"Laporan itu langsung ditindaklanjuti dengan menggelar rapat desa. Dalam rapat desa telah diputuskan bahwa para nelayan bersama masyarakat secara bersama-sama melakukan proses pencarian dengan menurunkan empat unit boat dengan kekuatan personil sebanyak lima orang masing-masing boat pada Jumat sekitar pukul 21.00 WIB malam," ungkap Irwan.
Pewarta: Anwar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016