Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan bebas dari penyakit tuberkulosis, setelah menempati peringkat ketiga terbanyak jumlah penderita tuberkulosis di Indonesia.Transportasi publik merupakan salah satu media penyebaran penyakit TB. Sosialisasi dan edukasi di halte Transjakarta adalah bentuk antisipasi dini potensi penularan TB. Kami tidak mau penderita TB di Jakarta terus bertambah."
"Kami tidak mau lagi ada di daftar peringkat penderita TB terbanyak. Kami targetkan Jakarta bebas TB, keluar dari peringkat itu," kata Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.
Menurut dia, peringkat pertama provinsi dengan jumlah penderita TB terbanyak di Indonesia adalah Gorontalo. Kemudian, Papua Barat menempati peringkat kedua dan Jakarta di peringkat ketiga.
"Memang tidak mudah menurunkan angka penderita TB. Makanya, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat harus terus dilakukan. Kami nyatakan perang terhadap TB," ujar Sumarsono.
Dia menuturkan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemprov DKI dalam rangka menurunkan angka penderita TB di Jakarta, yaitu dengan memberikan edukasi dan sosialisasi di halte-halte Bus Transjakarta mengenai penyakit TB.
"Transportasi publik merupakan salah satu media penyebaran penyakit TB. Sosialisasi dan edukasi di halte Transjakarta adalah bentuk antisipasi dini potensi penularan TB. Kami tidak mau penderita TB di Jakarta terus bertambah," tutur Sumarsono.
Dia mengungkapkan dengan penggunaan masker sehari-hari, risiko penularan penyakit TB di Jakarta dapat dikurangi, mengingat masker merupakan sebuah solusi pencegahan TB.
"Saya lihat, masih banyak pengguna transportasi umum yang tidak menggunakan masker sehingga bisa tertular bakteri penyakit TB. Penggunaan masker merupakan sebuah solusi," kata Sumarsono.
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016