Puting beliung membuat ngeri penduduk Sampit

8 Desember 2016 16:37 WIB
Puting beliung membuat ngeri penduduk Sampit
Awal November lalu angin puting beliung juga membuat kalang kabut penduduk Desa Sukorejo, Trenggalek, Jawa Timur. (ANTARA/Destyan Sujarwoko)
Sampit, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Angin puting beliung membuat ketakutan penduduk Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ketika angin kencang ini tiba-tiba menerjang kota ini.

"Kejadiannya tidak terlalu lama, tapi mengerikan. Angin puting beliungnya sangat kencang, bahkan ada pohon tumbang. Tadi kanopi di PPM (Pusat Perbelanjaan Mentaya) juga roboh," kata Budi, warga Sampit, Kamis.

Angin kencang terjadi sekitar pukul 15:00 WIB diawali hujan ringan. Angin kencang yang datang tiba-tiba itu membuat beberapa pohon tumbang, sedangkan kanopi yang roboh telah merusakkan beberapa sepeda motor di bawahnya.

"Untungnya tadi hujan jadi warga umumnya berteduh sehingga tidak ada yang tertimpa pohon atau bangunan roboh. Jalan juga sempat terganggu," kata Budi.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit, Nur Setiawan mengatakan, kecepatan angin saat kejadian tadi mencapai 24 knots atau sekitar 47km/jam. Angin bertiup dari arah barat.

"Potensi angin kencang masih terjadi hingga tiga hari ke depan. Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati," kata Nur Setiawan.

Sebelum angin kencang terjadi, BMKG sudah mengeluarkan peringatan mengenai hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang pada pukul 14.20 di Kabupaten Kotawaringin Timur yang akan berlangsung hingga pukul 15.30 WIB.

Nur Setiawan memperkirakan puncak hujan di Kotawaringin Timur terjadi dari Desember hingga Januari. Masyarakat diimbau selalu mewaspadai cuaca buruk.

Pewarta: Norjani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016