"Kehilangan pendengaran merupakan penyakit yang ekstrem dan berdampak pada kualitas hidup," ujar Gary Curhan, dokter dari Brigham and Women’s Hospital di Amerika Serikat.
Studi dalam American Journal of Epidemiology itu menunjukkan bahwa penggunaan ibuprofen atau acetaminophen dalam jangka panjang merupakan alasan kejadian ini.
"Sekalipun besarnya peningkatan tuli relatif rendah, namun bisa berdampak pada kesehatan. Kira-kira 5,5 persen kasus tuli terjadi pada perempuan yang mengkonsumsi buprofen atau acetaminophen," kata Curhan.
Temian ini menambah bukti yang menghubungkan penggunaan obat-obatan anti peradangan non-steroid (NSAIDS) dengan hilangnya pendengaran, sekalipun mekanismenya masih belum diketahui.
Untuk keperluan studi, para peneliti melibatkan lebih dari 54 ribu perempuan berusia 48 dan 73 tahun. Mereka lalu menganalisa penggunaan aspirin, ibuprofen dan acetaminophen yang dilaporkan berhubungan dengan hilangnya pendengaran. Demikian seperti dilansir Indian Express.
Penerjemah:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016