Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara Minggu, ambruknya jembatan beton yang dibangun sekitar tahun 1980 tersebut terjadi pada hari Kamis (15/12).
Jembatan itu ambruk diduga dipicu oleh hujan intensitas tinggi yang menyebabkan tanah tempat pondasi jembatan mengalami erosi dan longsor.
Ambruknya jembatan tersebut membuat transportasi terutama angkutan roda empat lumpuh total, bahkan sempat terjadi antrean panjang hingga beberapa kilometer.
Jembatan itu sangat vital guna menghubungkan ke kabupaten tetangga di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito seperti Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten Murung Raya dan sebagian desa di Kabupaten Barito Selatan.
Damang, Kepala Adat (DKA) Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kompi A, saat dihubungi, Minggu (18/12), membenarkan terkait longsornya jembatan di Ulu Jaman desa Ugang Sayu tersebut.
"Pada titik longsor di jembatan itu telah dibuatkan semacam jalan alternatif berupa kayu balok yang disusun agar mobil bisa melintasinya," katanya.
Menurut dia, semula sempat terjadi antrean panjang, tapi syukurlah sejak Sabtu (17/12) jembatan sudah mulai bisa dilewati kendati harus hati-hati karena itu hanya jembatan darurat dari balok kayu dan papan.
Sementara itu Sekretaris Daerah Barito Selatan Ir H Edi Kristianto MT membenarkan terkait longsornya jembatan di ruas jalan negara tepatnya di Ulu Jaman desa Ugang Sayu tersebut.
"Penyebab runtuhnya jembatan perlu dikaji secara mendalam sehingga saat dilakukan perbaikan, kontruksi jembatan bisa lebih kuat dan tahan lama," demikian Sekda Barsel, Edi Kristianto.
Pewarta: Bayu Ilmiawan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016