Enam cara untuk putus dari pasangan

20 Desember 2016 10:04 WIB
Enam cara untuk putus dari pasangan
ilustrasi (PDPics/Prerana Jangam)
Jakarta (ANTARA News) - Terkadang suatu hubungan berakhir demi alasan yang baik. Orang semakin menjauh dan kedua belah pihak lebih bahagia saat sendirian atau dengan orang lain.

Namun, kadang hubungan berakhir ketika salah satu atau kedua pihak membuat kesalahan yang tak bisa dihindari namun krusial.

Berikut adalah enam perilaku paling umum yang bisa membuat hubungan cinta kandas, seperti dilansir Independent:

1. Menjauhkan diri Anda dari pasangan
Studi terbaru menemukan ada kombinasi mematikan dari karakteristik yang memprediksi bahwa suatu hubungan terasa tidak memuaskan: kepekaan terhadap penolakan dan kecenderungan untuk menjauh dari pasangan secara emosional.

Orang yang takut terluka bisa jadi menjauh dari pasangannya, dan berakhir dengan membuat hubungannya tidak terlalu memuaskan dalam jangka panjang. Dengan kata lain, mereka justru menciptakan apa yang mereka takutkan.

Jika ini terdengar seperti perilaku Anda, coba katakan pada pasangan tentang segala ketakutan Anda. Mungkin saja mereka merasakan hal yang sama dan kalian bisa mencari solusinya.

2. Menyembunyikan perihal keuangan
Hampir dua dari lima orang Amerika dalam suatu jajak pendapat mengatakan mereka berbohong pada pasangan soal uang, yang bisa menyebabkan pertengkaran, ketidakpercayaan dan dalam beberapa kasus memicu perceraian.

Masalahnya, uang bukan sekadar angka, itu bisa menjadi simbol kekuasaan dan cinta. Jadi, rasa tidak aman atas apa yang pasangan Anda lakukan dengan uang mereka artinya rasa tidak aman terhadap hubungan itu sendiri.

Sebelum Anda memutuskan untuk menggabungkan uang dengan pasangan, akan membantu bila sebelumnya membicarakan tentang anggaran dan sejarah keuangan Anda, kemudian membuat panduan dalam pembelian individu yang besar.

3. Membentuk “ikatan fantasi”
Psikolog Robert Firestone menciptakan istilah “ikatan fantasi” yang mendeskripsikan ilusi ikatan dengan pasangan Anda.

Perasaan cinta yang tulus diganti dengan sebuah ide untuk menjadi pasangan atau satu kesatuan. Kedekatan emosional sering terganti dengan komitmen rutinitas.

Bahaya yang nyata, kata psikolog Lisa Firestone, adalah Anda kehilangan individualitas untuk mencari rasa aman dalam hubungan.

Jika Anda merasa masuk dalam ikatan fantasi, Robert Firestone menyarankan akan membantu untuk mengeksplorasi rasa takut menonjolkan individualitas dari pasangan dan membangun gaya komunikasi yang lebih jujur.

4. Menutup diri dari pengalaman baru
Riset menunjukkan pasangan yang mencoba hal baru bersama-sama lebih bahagia dalam hubungan mereka. Psikolog Lisa Firestone menulis dalam Psychology Today bahwa saat Anda berhenti membuka diri untuk mencoba pengalaman baru dengan pasangan, hal itu bisa menggoyahkan hubungan dan melahirkan rasa benci.

Jadi, sekali-sekali terima saja ajakan pasangan untuk mencoba restoran baru atau naik gunung ketimbang menghabiskan hari libur seperti biasanya dengan menonton film di bioskop.

5. Merendahkan pasangan
Menurut pakar hubungan, John Gottman, menganggap pasangan lebih rendah dari kita adalah pemicu perceraian nomor wahid. Sebab, akan lebih sulit melihat dari sudut pandang pasangan Anda. Langkah pertama menyelesaikan masalah ini adalah menghargai dan menghormati pasangan, serta mencari cara lebih positif untuk mengekspresikan perasaan.

6. Membicarakan topik yang serius lewat teks
Satu studi menemukan bahwa meski perempuan cenderung lebih bahagia dalam hubungan saat mengirim lebih banyak teks, pria justru sebaliknya.

Bagi pria, mengirim SMS bisa jadi cara untuk keluar dari suatu hubungan.

Dalam suatu situasi, saling mengirim pesan bukan alternatif terbaik untuk kedua belah pihak. Sebaiknya, bicarakan hal sensitif secara langsung dengan pasangan Anda.

Penerjemah:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016