Jakarta (ANTARA News) - Uskup Agung Jakarta MGR Ignatius Suharyo mengatakan upaya dan kerja keras aparat keamanan untuk memberikan rasa aman dalam beribadah merupakan bentuk nyata kehadiran negara di tengah-tengah masyarakatnya.Maka jangan digoncang-goncang lagi, jangan dikutik-kutik lagi"
"Pak Kapolri, Panglima TNI, Menteri Dalam Negeri, plt Gubernur DKI Jakarta datang pada Misa Malam Natal di Katedral, Sabtu (24/12), dan mengatakan setiap kepala daerah baik gubernur maupun bupati harus mengunjungi gereja-gereja untuk memberi rasa aman umat Kristiani agar menjalankan ibadah dengan aman," kata Uskup Agung Jakarta saat memberikan Misa Pontifikal Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan kehadiran mereka pada perayaan Natal di gereja-gereja juga memberikan pesan bahwa negara hadir. "Keuskupan sampaikan terima kasih, termasuk untuk aparat keamanan yang meberikan keamanan pada perayaan Natal ini".
Harapan dari kehadiran negara ini, ia mengatakan agar tidak ada yang membeda-bedakan latar belakang agama dan apa pun itu karena secara sejarah pada periode kemerdekaan 1945 semua sepakat untuk memilih bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang di dalamnya disepakati dengan jelas untuk menghilangkan sekat-sekat perbedaan suku, agama, ras.
"Maka jangan digoncang-goncang lagi, jangan dikutik-kutik lagi," ujar Uskup Agung Jakarta.
Menurut dia, doa untuk bangsa yang biasanya dilaksanakan umat Khatolik salah satunya setiap peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus, kini dipersering menjadi seminggu sekali setelah kondisi persatuan dan persaudaraan anak bangsa akhir-akhir ini semakin kencang diuji.
Sebelumnya, dalam pesan Natal pada Misa Pontifikal Natal di Gereja Katedral, Jakarta, ia menyisipkan ajakan untuk semakin mengamalkan Pancasila terutama sila ke-2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab pada 2017.
"Mengamalkan Pancasila khususnya sila ke-2 agar kita menjadi semakin adil dan beradab dalam segala hal. Jika umat Khatolik mengamalkan sila ke-2 kita berarti sedang memperbaiki Kemuliaan Allah di negeri ini yang menjadi semakin kabur," katanya.
Perayaan Natal, menurut dia, bukan saja sebuah iman masa lampau melainkan pula iman Kristiani aktual. Maka bagi umat Kristiani yang merayakan Natal selain mengharapkan damai dan suka cita tentu juga memuat amanat untuk lebih terlibat seluas-luasnya secara konkret menyelesaikan persoalan aktual dalam bangsa ini.
Gereja Katedral telah menyelenggarakan Misa Malam Natal pada Sabtu (24/12), diawali acara konser Natal pukul 16.00 WIB yang kemudian dilanjutkan acara Misa Natal yang dibagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama dimulai pukul 17.00 WIB, lalu dilanjutkan sesi kedua pada pukul 19.30 WIB dan yang terakhir pada pukul 22.00 WIB.
Pada Minggu, 25 Desember 2016, Misa Natal terbagi menjadi 5 sesi. Sesi pertama dimulai pukul 06.00 WIB yang diikuti ratusan jamaat, sesi kedua yakni pukul 07.30 WIB diikuti lebih dari 1.000 orang, dilanjutkan dengan Misa Natal sesi ketiga pada pukul 09.00 WIB yang dipimpin langsung oleh Uskup Agung Jakarta MGR Ignatius Suharyo dan dihadiri sekitar 3.000 orang.
Lalu dilanjutkan pada pukul 11.00 WIB untuk acara Misa Natal Keluarga dan ditutup dengan sesi terakhir yang akan dimulai pada pukul 18.00 WIB. Pada Misa Natal Keluarga tampak anak-anak usia 3 tahun ke atas ramai mengikuti Perarakan Ekakristi bersama dengan para romo.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016