Namun, kadang sulit untuk menyadarinya, apalagi ketika kita sudah lama bersamanya.
Entah mengapa, kita bisa mudah menyadari “masa kedaluwarsa” hubungan yang dijalin oleh orang lain ketimbang diri sendiri. Jadi, bagaimana caranya menyadari sudah waktunya hubungan dengan pasangan disudahi? Berikut empat tanda versi terapis seperti dilansir Independent:
1. Pasangan selalu menyalahkanmu.
Jarang sekali ada masalah pada hubungan yang hanya bersumber pada satu pihak. Menurut konselor klinis Julienne Derichs, “Kau sudah di ambang kandasnya hubungan bila pacarmu tidak mau menyelesaikan konflik dan justru menyalahkanmu atas semua masalah.”
Satu-satunya cara agar hubungan bisa berlanjut adalah mencari solusinya bersama, dan kedua belah pihak harus aktif melakukannya.
2. Tidak terlihat akan membaik. Bertengkar dan berbeda pendapat adalah hal normal, yang jarang terjadi adalah pasangan yang adem ayem sepanjang waktu. Namun, jika Anda tidak bisa melihat ada harapan hubungan akan membaik, mungkin sudah waktunya berpaling pada yang lain.
“Cara terbaik mengetahui apakah hubungan Anda sudah buntu adalah jika Anda tidak merasa hubungan Anda akan menjadi lebih baik,” kata terapis Jenny Giblin.
Namun, perasaan ini berbeda dengan merasa tak ada harapan. “Jika kau menunggu ada hal yang berubah, tapi itu tak terjadi, dan kau menerima hubungan itu apa adanya, hal itu bisa jadi pertanda hubungan Anda sudah buntu.”
2. Tidak terlihat akan membaik. Bertengkar dan berbeda pendapat adalah hal normal, yang jarang terjadi adalah pasangan yang adem ayem sepanjang waktu. Namun, jika Anda tidak bisa melihat ada harapan hubungan akan membaik, mungkin sudah waktunya berpaling pada yang lain.
“Cara terbaik mengetahui apakah hubungan Anda sudah buntu adalah jika Anda tidak merasa hubungan Anda akan menjadi lebih baik,” kata terapis Jenny Giblin.
Namun, perasaan ini berbeda dengan merasa tak ada harapan. “Jika kau menunggu ada hal yang berubah, tapi itu tak terjadi, dan kau menerima hubungan itu apa adanya, hal itu bisa jadi pertanda hubungan Anda sudah buntu.”
3. Anda menyukai orang lain.
Jika Anda bersama orang yang tepat, tidak ada waktu dan keinginan untuk berfantasi tentang pria keren dari divisi lain atau perempuan cantik yang berada satu gerbong di kereta tadi pagi.
“Jika kau terus-terusan memikirkan pilihan lain, bisa jadi hubunganmu tidak sekokoh yang kau pikir,” kata konselor Jonathan Bennett.
4. Rasanya tidak pas. Kadang, yang penting adalah mengikuti insting. Jika pasanganmu tidak lagi terasa seperti orang yang ingin kau jadikan teman seumur hidup, bisa jadi mereka mungkin bukan orang yang tepat. “Jika Anda merasa dia bukan orang yang tepat, mungkin memang ada sesuatu yang tidak benar. Anda kesulitan untuk merasa jatuh cinta lebih dalam dan ingin lebih dekat tapi tak kuasa,” terapis Rhonda Milrad memberi contoh.
Masyarakat membentuk kita untuk mencari alasan dalam membuat keputusan, tapi firasat lebih kuat dari yang kita kira, dan penting untuk tidak mengabaikannya.
“Jika kau terus-terusan memikirkan pilihan lain, bisa jadi hubunganmu tidak sekokoh yang kau pikir,” kata konselor Jonathan Bennett.
4. Rasanya tidak pas. Kadang, yang penting adalah mengikuti insting. Jika pasanganmu tidak lagi terasa seperti orang yang ingin kau jadikan teman seumur hidup, bisa jadi mereka mungkin bukan orang yang tepat. “Jika Anda merasa dia bukan orang yang tepat, mungkin memang ada sesuatu yang tidak benar. Anda kesulitan untuk merasa jatuh cinta lebih dalam dan ingin lebih dekat tapi tak kuasa,” terapis Rhonda Milrad memberi contoh.
Masyarakat membentuk kita untuk mencari alasan dalam membuat keputusan, tapi firasat lebih kuat dari yang kita kira, dan penting untuk tidak mengabaikannya.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016