• Beranda
  • Berita
  • Nelayan hilang setelah tabrakan dengan kapal tanker

Nelayan hilang setelah tabrakan dengan kapal tanker

28 Desember 2016 15:29 WIB
Nelayan hilang setelah tabrakan dengan kapal tanker
Ilustrasi. Kapal Tanker Meledak Di Batam Petugas Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) dengan KN Rantos menyemprotkan air ke arah kapal tanker yang terbakar di pelabuhan rakyat, Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (16/11/2016). Kapal tanker dengan nomor lambung IMO.7206627 Jakarta meledak dan terbakar saat dilakukan perbaikan di pelabuhan rakyat Batu Ampar, Batam. Dalam insiden tersebut satu orang tewas dan dua orang lainnya mengalami luka bakar serius. (ANTARA FOTO/M N Kanwa) ()
Kendari (ANTARA News) - Musibah tabrakan antara kapal tanker Anggelina II dengan kapal nelayan di perairan Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (27/12) malam, mengakibatkan seorang nelayan Sulfian (31) hilang.

Anak buah kapal (ABK) tanker Anggelina II yang meninggal dunia adalah Teodorus Tumana (36) dan Marten Pangkurian (49).

Sedangkan awak kapal nelayan Irwansyah (28) yang mengalami luka bakar serius menjalani perawatan intensif di rumah sakit Santa'na Kendari sedangkan korban lain, Samsul selamat tanpa mengalami luka-luka.

Sesaat setelah kapal tabrakan terjadi ledakan yang diduga berasal tabung gas elpiji sehingga badan kapal yang terbuat dari kayu terbakar dan pecah.

Saat ini, pihak keluarga berdatangan di rumah sakit Bhayangkara Polda Sultra untuk memastikan identitas korban kecelakaan kapal tersebut.

Keluarga korban Yohanes (44) membenarkan korban meninggal dunia bernama Teodorus Tumana adalah keluarga mereka.

"Sejak Selasa (27/12) malam kami ditelepon keluarga dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan tentang kecelakaan kapal. Setelah melihat korban memastikan adalah keluarga kami," kata Yohanes.

Musibah tabrakan kapal tanker dengan kapal nelayan terjadi sekitar pukul 19:30 Wita di perairan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Kapal pengangkut minyak Enggelina II mengalami musibah tabrakan dalam pelayaran dari Pelabuhan Bungku, Sulawesi Tengah menuju pelabuhan kilang minyak di Kota Bau Bau.

"Kapasitas angkut kapal Enggelina II sebanyak 3.000 ton namun saat terjadi musibah tidak ada muatan," kata awal kapal tanker Enggelina II Ibnu (46).

Ibnu yang bertugas sebagai juru mudi kapal tanker mengaku terkejut mendengar ledakan sesaat setelah tabrakan.





(T.S032/B/H015/H015) 28-12-2016 15:09:20

Pewarta: Sarjono
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016