Presiden PKS dan Kak Seto bertemu secara tidak sengaja di lokasi bencana usai meninjau kondisi para korban banjir Bima.
"Alhamdulillah Kak Seto juga hadir di tengah lokasi bencana dan kebetulan kader-kader kami juga fokus membantu masyarakat dengan aksi bersih-bersih dan penyembuhan trauma", kata Sohibul dalam keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Minggu malam.
Sehubungan dengan upaya penanganan korban banjir tersebut, keduanya pun memutuskan untuk melewatkan momen pergantian tahun di lokasi bencana.
Lebih lanjut, keduanya belum membicarakan lebih jauh tentang kerja sama yang bisa dilakukan di Kota Bima terkait program "trauma healing", namun tetap optimistis keduanya bisa saling bersinergi dalam memberikan penyembuhan trauma pada korban.
"Kami juga baru saja dari Aceh dan langsung kemari. Saya kira kerja sama sangat dimungkinkan dengan kader-kader PKS," ujar Kak Seto.
Kak Seto, yang merupakan pemerhati anak sekaligus Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia penyembuhan trauma bagi anak-anak korban banjir di Bima sejak Jumat (30/12).
"Kegiatan ini merupakan penguatan kepada Tim Psikososial Kementerian Sosial RI dalam upaya memulihkan dan menyembuhkan trauma anak-anak korban banjir di Bima," tutur Kak Seto.
Kegiatan "trauma healing" tersebut, katanya, dilaksanakan melalui Pondok Anak Ceria yang dibentuk oleh Kementerian Sosial, sehingga anak-anak bisa kembali ceria, bersemangat dan termotivasi untuk sekolah dan melakukan aktivitas-aktivitas positif lainnya.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017