Kepala Desa Ngringinrejo M. Syafii di Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Senin, menjelaskan bahwa jumlah itu terbanyak ketika pada hari Minggu (1/1) dengan jumlah 10.492 wisatawan, sedangkan sehari sebelumnya sekitar 2.400 wisatawan.
Pada hari Senin, lanjut dia, jumlahnya turun menjadi sekitar 1.700 wisatawan. Akan tetapi, masih cukup tinggi dibandingkan hari libur biasanya.
"Banyak pengunjung anak-anak yang tidak terhitung karena tidak diberi karcis tanda masuk yang tarifnya Rp2.000,00 per orang. Hari libur Minggu biasa jumlah pengunjung rata-rata sekitar 1.000 wisatawan," ucapnya.
Menurut dia, pengunjung yang datang selama liburan tahun baru tidak hanya wisatawan lokal, tetapi juga wisatawan dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, antara lain, Grobogan dan Blora.
Pengunjung, lanjut dia, tidak hanya membeli dan memetik buah belimbing dari pohon, tetapi juga bisa berkeliling di kebun belimbing yang lokasinya di tepian Bengawan Solo.
"Pengunjung rata-rata senang membeli buah belimbing langsung memetik di pohon dengan harga berkisar Rp5.000,00 hingga Rp10 ribu per kilogram," jelas dia.
Meskipun pengunjung banyak, menurut dia, stok buah belimbing di objek wisata di desanya yang pernah memperoleh penghargaan sebagai objek wisata buatan terbaik se-Jawa Timur itu tidak kehabisan stok karena bersamaan dengan panen raya.
Apalagi, lanjut dia, di Desa Mojo, Kecamatan Kalitidu, warganya sekarang juga menanam pohon belimbing dengan pemasaran di objek wisata setempat.
Sesuai dengan data di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, tercatat luas kebun belimbing mencapai 20,4 hektare dengan jumlah 9.000 pohon dan Desa Mojo seluas 20 hektare dengan jumlah sekitar 7.000 pohon.
"Jumlah produksi belimbing rata-rata dalam setahun 70 kilogram," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa rasa buah belimbing di objek wisata sekarang ini sangat manis karena baru saja kawasan lokasi objek wisata setempat terendam air banjir luapan Bengawan Solo selama beberapa hari.
"Banjir luapan air Bengawan Solo yang terjadi makin menambah kesuburan pohon belimbing," ucapnya.
Pewarta: Slamet AS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017