Kepala Dinas Perhubungan Jember Isman Sutomo mengatakan pihaknya telah mengoperasionalkan dua unit bus perintis yang melayani rute pariwisata yakni bus tersebut berangkat dari Terminal Tawang alun menuju ke sejumlah objek wisata di kawasan Jember bagian selatan.
"Rute bus perintis itu yakni berangkat dari Terminal Tawang alun menuju ke Terminal Ajung, kemudian dilanjutkan ke Terminal Ambulu menuju ke Pantai Watu Ulo dan Pantai Pasir Putih Malikan (Papuma) untuk pulang pergi (PP)," katanya di Jember.
Menurutnya rute tersebut dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses sejumlah objek wisata yang ada di Kabupaten Jember karena ke depan rute kendaraan umum akan dibuat saling berkaitan antara terminal, stasiun, bandara, tempat wisata dan hotel.
"Beroperasinya bus perintis menuju ke Papuma dan Watu Ulo bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Kawasan Ekonomi Khusus yang salah satunya adalah kawasan wisata di wilayah Jember bagian selatan," tuturnya.
Ia menjelaskan bus perintis tersebut memiliki kapasitas sebanyak 25 tempat duduk dengan AC yang akan dioperasionalkan setiap hari, sedangkan untuk besarnya tarif diserahkan sepenuhnya kepada Perusahaan Otobus Damri yang akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Jember.
"Besarnya tarif bus perintis dengan rute pariwisata itu akan dikoordinasikan dengan Bupati Jember, sehingga tidak memberatkan dan terjangkau untuk masyarakat," ujarnya menambahkan.
Sementara seorang wisatawan asal Surabaya Husni mengaku senang dengan adanya angkutan umum menuju ke Papuma dan Watu Ulo karena selama ini kesulitan untuk naik angkutan umum menuju ke objek wisata pantai selatan Jember itu.
"Wisatawan yang ingin ke Papuma tidak perlu menyewa kendaraan pribadi sendiri karena sudah ada angkutan umum yang menuju ke sana. Selama ini saya selalu naik ojek atau sewa mobil untuk ke Papuma karena tidak ada angkutan umum," katanya.
Ia berharap tarif angkutan umum menuju ke Pantai Watu Ulo, Pantai Papuma, dan Pantai Payangan dapat terjangkau untuk masyarakat menengah ke bawah, sehingga besaran tarif juga disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan tidak terlalu mahal.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017