Malaysia ingatkan Myanmar terancam bahaya ISIS

4 Januari 2017 20:29 WIB
Malaysia ingatkan Myanmar terancam bahaya ISIS
Tiga anak imigran suku Rohingya berada di atas kapal mereka yang terdampar di perairan Desa Simpang Tiga, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Aceh, Rabu (20/5/15). (ANTARA FOTO/Syifa)
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Myanmar menghadapi bahaya yang terus meningkat dari para pendukung ISIS di luar negara itu yang direkrut oleh jaringan ISIS di Asia Tenggara, sebagai dukungan terhadap warga muslim Rohingya.

Kesimpulan ini dikemukakan Kepala Divisi Antiterorisme Polisi Malaysia Ayob Khan Mydin Pitchay seperti dilaporkan Reuters.

Pihak berwajib Malaysia telah menahan seorang tersangka pengikuti ISIS yang berencana masuk ke Myanmar untuk melancarkan serangan di negeri itu, kata Ayob Khan.

Tersangka berasal Indonesia yang jati dirinya tak mau dibuka oleh Malaysia itu ditahan di Malaysia bulan lalu.

Dia diadili Rabu ini atas dakwaan mememiliki materi-materi berkaitan dengan kelompok teroris. Ancaman orang yang melanggar ketentuan ini bisa dikenai hukuman tujuh tahun penjara atau denda, kata Ayob Khan.

Dia mengatakan akan kian banyak militan yang berusaha mengikuti jejak si tersangka membantu muslim Rohingya.

"Dia berencana melancarkan gerakan jihad di Myanmar, memerangi pemerintah Myanmar demi kelompok Rohingya di negara bagian Rakhine," kata Ayob Khan.

Namun Myanmar menegaskan kepada Reuters bahwa dari laporan resmi menyangkut kekerasan di Rakhine Oktober tahun lalu, tidak ada bukti kehadiran ISIS di Rakhine atau serangan terhadap polisi Myanmar dilakukan orang-orang terkait ISIS.  

Sebaliknya, para analis dan pejabat keamanan mengkhawatirkan konflik di Rakhine menjadi batu pijakan bagi kaum militan untuk membentuk jejaring terselubung yang membentang dari Filipina ke Indonesia dan Malaysia yang semuanya ada kaitan dengan ISIS di Timur Tengah.

Menurut pakar-pakar kontraterorisme, sejumlah warga muslim Asia Tenggara yang kebanyakan dari Indonesia, Malaysia dan Filipina, telah pergi ke Timur Tengah untuk bergabung dengan ISIS.

Selama beberapa tahun terakhir, ISIS mengaku bertanggung jawab atas berbagai serangan teror di Indonesia, Malaysia dan Filipina.

"Ada kemungkinan besar bahwa muslim, baik dari ISIS maupun kelompok lain, menemukan cara pergi ke Myanmar untuk membantu saudara muslim mereka Rohingya," kata Ayob Khan.

Menurut dia, tersangka asal Indonesia yang ditangkap itu adalah salah satu dari tujuh orang yang ditahan karena diduga memiliki kaitan dengan ISIS. Si tersangka juga terlibat dalam berbagai penyelundupan senjata ke Poso di Sulawesi.

Indonesian sendiri, kata Ayob Khan, telah menahan beberapa terduga militan asing yang berusaha masuk ke Poso.

Ayob Khan tak menjelaskan dari kelompok mana terduga militan asal Indonesia itu berasal. Yang jelas dia adalah pekerja pabrik yang sudah berada di Malaysia sejak 2014  dan berusaha masuk ke Myanmar.

Ayoub Khan mengatakan si terduga menjalin kontak dengan Muhammad Wanndy Muhammad Jedi, seorang militan Malaysia di Suriah yang mengklaim bertanggung jawab atas nama ISIS untuk serangan granat ke sebuah bar di Malaysia Juni tahun silam.

Lembaga think-tank  International Crisis Group bulan lalu menyebutkan bahwa serangan terkoordinasi ke kantor polisi Myanmar di Rakhine beberapa waktu silam dilancarkan oleh sebuah kelompok bernama Harakah al-Yakin.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017