Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Jemi Trisonjaya, di Jakarta Kamis, menjelaskan, peristiwa tersebut bermula ketika Serka Bayu Wicaksono sekitar pukul 22.30 WIB, bermain bilyard di Nine Ball Biliard Pondok Gede, namun tiba-tiba datang dua orang warga dalam kondisi mabuk dan salah satu dari mereka mengganggu Serka Bayu Wicaksono dengan cara mengambil dua bola yang ada di meja billyard.
"Dan memasukkan ke dalam saku celananya dan berjalan keluar tempat billyard," kata Kadispenau.
Melihat hal itu, lanjut dia, Serka Bayu Wicaksono mengikuti dua orang tersebut keluar untuk meminta bola billyard dan menegur dua orang tersebut.
Setelah itu, terjadilah adu argumen di tempat parkir antara Serka Bayu Wicaksono dengan dua orang tersebut. Menyadari dalam keadaan sendiri maka Serka Bayu Wicaksono masuk kembali ke tempat billyard dan menghubungi rekannya untuk minta bantuan, yang diterima oleh Praka Arif Widodo.
Kemudian, rekan Serka Bayu Wicaksono, yakni Praka Sandi, Praka Arif Widodo, Prada Riki Hidayat, Prada M Nur Hasan dan Prada Abu Sofyan, datang ke Nine Ball Bilyard. Mengetahui kalah jumlah, kedua orang sipil tersebut melarikan diri dari lokasi kejadian.
Tak berselang lama, sekitar 20 orang warga datang ke lokasi kejadian, sehingga terjadilah perkelahian antara kelompok Serka Bayu Wicaksono melawan orang sipil yang berjumlah sekitar 20 orang.
Karena kalah jumlah, Serka Bayu Wicaksono dan rekannya berusaha keluar dari tempat kejadian, namun naas pada saat Prada Riki Hidayat hendak mengambil sepeda motornya, ia mendapat pukulan benda keras di belakang kepala dan terjatuh. Pada saat itulah salah seorang dari pengeroyok menusuk Prada Riki Hidayat menggunakan patahan paralon dan stick biliard lalu meninggalkan tempat kejadian, papar Jemi.
Prada Riki Hidayat langsung dilarikan ke RS Polri Kramatjati, dan berdasarkan hasil pemeriksaan Prada Riki Hidayat dinyatakan meninggal karena terkena delapan tusukan pada punggung, tangan kanan kiri, pangkal lengan kiri, rusuk sebelah kiri dan kepala bagian belakang.
"Setelah divisum jenazah dimakamkan di TPU Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jaktim," katanya.
Saat ini, tambah Jemi, Satprov Denma Makodiklatau yang berkoordinasi dengan Satpom Lanud Halim Perdanakusuma dan Polsek Pondok Gede tengah mengejar para pelaku yang sudah teridentifikasi melalui CCTV.
"Hingga saat ini sudah tertangkap tiga orang pelaku atas nama Benny, Junaidy Ohoitenan dan Ilham, kini sudah diamankan di Polres Bekasi guna penyidikan," tuturnya.
Untuk mencegah agar kasus tersebut tidak berkembang luas, Pimpinan TNI AU menekankan agar seluruh anggota dan satuan jajarannya tidak terpancing dengan kejadian tersebut yang dapat memicu terjadinya tindakan balas dendam.
"Saya harap para pelaku segera menyerahkan diri ke pihak Kepolisian," tutur Kadispenau.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017