Jember (ANTARA News) - Tim Pencari dan Penyelamat (search and rescue/SAR) gabungan menyisir kawasan perairan untuk menemukan dua nelayan yang hilang di dua lokasi berbeda, yakni di Dusun Getem, Desa Mojomulyo dan Plawangan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu.... Basarnas Jember juga membagi dua tim untuk melakukan dua nelayan yang hilang tersebut."
"Hingga kini Tim SAR masih melakukan penyisiran untuk menemukan dua orang nelayan yang hilang, dan sementara ini belum membuahkan hasil," kata Komandan Tim Operasi SAR 1 dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Jember Irwan Feri di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.
Seorang nelayan Puger, Kecamatan Puger, bernama Agus (35) dikabarkan hilang setelah perahu jukung yang ditumpanginya terbalik di Plawangan, Dusun Getem, Desa Mojomulyo, Kecamatan Puger, Jumat (13/1) sekira pukul 03.00 WIB.
Kemudian, seorang nelayan lainnya dilaporkan jatuh dari jukung miliknya di Plawangan Puger, Kecamatan Puger, pada Jumat sore (13/1) saat ombak menerjang sekira semeter.
"Tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap dua nelayan itu, bahkan dari Basarnas Jember juga membagi dua tim untuk melakukan dua nelayan yang hilang tersebut," katanya.
Tim SAR, menurut dia, mendapatkan informasi dari nelayan yang mengetahui ada dua jenazah di sekitar perairan Nusa Barong, namun jenazah yang dilihat nelayan yang sedang melaut tersebut dalam kondisi rusak.
"Kami akan menindaklanjuti informasi dari nelayan tersebut dan mencoba mengevakuasi jenazah yang dilihat nelayan di perairan Pulau Nusa Barong sambil membawa kantong jenazah," ujarnya.
Berdasarkan informasi dari nelayan, dikemukakannya, ada jenazah yang berada di perairan sekitar Pulau Nusa Barong dalam kondisi rusak, sehingga kemungkinan jenazah itu bukan jenazah nelayan yang hilang di perairan Getem dan Plawangan Puger pada Jumat (14/1).
"Mudah-mudahan cuaca bersahabat dan gelombang laut tidak terlalu besar, sehingga tim SAR gabungan bisa mengevakuasi dua jenazah yang dikabarkan berada di perairan sekitar Pulau Nusa Barong tersebut," demikian Irwan Peri.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017