Jakarta (ANTARA News) - Aktris dan pembaca berita yang saat ini tengah menimba ilmu di Universitas Loughborough, Inggris, Marissa Anita, merasakan ketegangan di Inggris pasca terpilihnya dan akan dilantiknya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat.Banyak yang bilang Trump naik, rasisme naik, saya merasakan ada beberapa ketegangan, tapi malah bukan dari orang lokal Inggris
"Banyak yang bilang Trump naik, rasisme naik, saya merasakan ada beberapa ketegangan, tapi malah bukan dari orang lokal Inggris," kata Marissa kepada ANTARA News usai temu media film "Istirahatlah Kata-kata" di Jakarta, Senin (16/1).
Menurut Marissa, yang mulai berkampus di Loughborough, Leicestershire, di East Midlands, Inggris, pada September lalu, orang lokal Inggris sangat sadar dengan adanya potensi serangan rasis.
"Saya kan jelas-jelas Asia, ketika saya tersesat di salah satu pusat perbelanjaan, ada orang yang Inggris banget, kelihatannya dari working class, pakai anting, agak sangar, tapi dia bantu saya," ujar Marissa.
"They are very warm. Orang lokalnya kalau menurut saya sangat sadar bahwa mereka bisa sangat dianggap rasis, tapi mereka berupaya untuk tidak dianggap rasis," sambung dia.
Sebaliknya, mahasiswa pascasarjana jurusan Digital Media and Society Loughborough University itu melihat pendatang justru lebih kasar.
"Pendatang malah lebih kasar, pendatang dari Eropa Timur. Tapi, setelah saya tanya-tanya, orangnya memang lebih 'bodo amat', mungkin itu pembawaan mereka," kata Marissa.
Sementara itu, isu tentang pemerintahan Inggris sendiri pasca keluar dari Uni Eropa (Brexit/ Britain Exit) Juni lalu, menurut Marissa, masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat. "Sejauh ini Brexit selalu menjadi perbincangan orang Inggris," ujar dia.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017