"Kami melihat bahwa ranah pernikahan Indonesia mulai memasuki dunia digital pada beberapa tahun terakhir. Tingkat penggunaan smartphone yang sangat tinggi menjadi salah satu faktor yang secara tidak langsung memengaruhi perilaku calon mempelai dalam merencanakan pernikahan mereka," kata Kevin Mintaraga, CEO Bridestory, dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA News, Kamis.
Walaupun rekomendasi dari keluarga dan teman (23,6 persen) masih menjadi pilihan utama, pencarian secara online, seperti melalui platform Bridestory (16,4 persen) media sosial (Instagram, Facebook) (13,2 persen) dan search engine (10,7 persen) juga turut menjadi preferensi andalan dalam menemukan vendor pernikahan.
Selain itu, sebagai pelengkap undangan cetak, pengiriman undangan pernikahan secara digital atau e-invitation juga semakin marak dilakukan oleh mayoritas pengantin di Indonesia (78,5 persen).
"Melalui survei ini, kami berharap dapat memberikan inspirasi dan membantu calon pengantin dalam mempersiapkan hari bahagia mereka," ujar Kevin. "Di sisi lain, kami juga berharap agar laporan ini dapat menjadi acuan bagi vendor pernikahan di Indonesia untuk dapat lebih memahami perilaku setiap calon pengantin," tambah dia.
Studi dari Bridestory, online wedding marketplace, selama Desember 2016 itu meliputi informasi seputar anggaran, perencanaan dan persiapan pernikahan serta berbagai data tren pernikahan lainnya.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017