Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di perairan pesisir selatan Yogyakarta karena selama dua hari ke depan tinggi gelombang diperkirakan mencapai 1,5 hingga 2,5 meter.Oleh sebab itu, wisatawan harus mematuhi batas keamanan yang telah dibuat oleh pemerintah daerah di seluruh objek wisata pantai DIY
"Tinggi gelombang itu karena saat ini hingga Februari sudah masuk puncak musim hujan," kata Koordinator Pos Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Joko Budiono di Yogyakarta, Senin.
Tinggi gelombang itu, kata Joko Budiono, perlu diwaspadai karena telah masuk kategori sedang hingga cukup tinggi. Gelombang bisa meningkat seiring dengan peningkatan angin.
Selama beberapa hari ke depan, kecepatan angin diperkirakan mampu mencapai di atas 46 kilometer (km) per jam yang mampu memicu tinggi gelombang. Hal itu disebabkan adanya angin baratan di atas Pulau Jawa.
"Hari ini tinggi gelombang masih berkisar 1,5 hingga 2,5 meter atau masuk kategori sedang," kata Joko.
Selain perlu peningkatan kewaspadaan bagi nelayan, kata Joko, arus bawah laut di titik-titik tertentu seluruh pantai di DIY juga perlu diwaspadai oleh wisatawan. Arus tersebut cukup deras sehingga rawan untuk berenang bagi wisatawan.
"Oleh sebab itu, wisatawan harus mematuhi batas keamanan yang telah dibuat oleh pemerintah daerah di seluruh objek wisata pantai DIY," katanya.
Selain gelombang tinggi, kata Joko, menjelang peralihan musim dari hujan ke kemarau DIY masih berpotensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, hingga jalan licin.
Menurut dia, saat ini curah hujan di DIY rata-rata mencapai 50 s.d. 100 milimeter per dasarian.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017