"Dua pembangkit yang dibangun PLN dan Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menerangi seluruh desa di Pulau Enggano," kata Oktaviano di Bengkulu, Senin.
Ada enam desa di Kecamatan Enggano yakni Desa Apoho, Malakoni, Kaana, Kahyapu, Meok dan Banjarsari. Dari enam desa tersebut, empat desa telah menikmati penerangan listrik.
Sumber pembangkit untuk menerangi empat desa itu yakni pembangkit listrik tenaga diesel yang dibangun PT PLN dan pembangkit listrik tenaga surya yang dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk pulau terluar.
"Daya dari dua pembangkit ini cukup untuk menerangi seluruh desa, jadi tahun ini akan dibangun jaringan oleh PLN ke dua desa yang belum menikmati listrik," ucapnya.
Ketersediaan energi listrik di pulau terluar berjarak 106 mil laut dari Kota Bengkulu itu diharapkan mampu menarik investasi di sektor pertanian, pariwisata dan kelautan.
Sebelumnya, Manajer PT PLN Cabang Bengkulu, Paris El Hakim mengatakan dalam perencanaan 2017-2018, pihaknya akan membangun PLTD daya 2 x 500 kilowatt dan membangun jaringan tegangan rendah sepanjang 35 kilometer di pulau itu.
Namun, pembangkit dari tenaga diesel akan bergantung pada beberapa kondisi, terutama transportasi untuk mengangkut bahan bakar minyak solar ke Pulau Enggano.
"Dalam jangka pendek mengandalkan PLTD tapi untuk memperkuat kestabilan daya di sana akan dibangun PLTS," kata Paris.
Pulau Enggano di tengah Samudera Hindia masuk dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Pulau terluar itu dapat ditempuh dengan pelayaran selama 12 jam dan penerbangan menggunakan pesawat perintis selama 40 menit.
Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017